Tokoh dalam puisi yang memiliki cinta dan ketulusan untuk orang yang disayangi dan rela melakukan pengorbanan.
Cinta dan ketulusan serta pengorbanan yang digambarkan dalam puisi membawa sebuah potongan kisah yang menyentuh hati.
Bagaimana isi puisi dan bentuk cinta serta ketulusan disertai pengorbanan sang tokoh?
Baca dan simak selengkapnya puisi berjudul Kamu Masih di Sini? berikut ini.
Kamu Masih di Sini?
Aku menatap wajahmu yang mengukir senyum
Selalu begitu
Dan membuatku tersipu
Kamu masih di sini?
Berada di sampingku
Menemani dan selalu menjadi tempat pulang
Saat aku ingin kembali
Baca Juga: Puisi: Inilah Tujuan Hidupku, Sebuah Karya Untukmu yang Sedang Berada di Fase Mencari Jati Diri
Entah ini ekspektasi atau apa pun itu
Yang pasti
Boleh aku sejenak egois kali ini?
Ingin dirimu dan diriku bersama
Habiskan waktu hingga tua
Kamu selalu menggenggam tanganku
Tak membiarkan diriku tenggelam dalam lara
Atau pilu
Selalu memberi cinta tanpa perlu bertanya
Apa aku begitu berharga?
Apa aku begitu istimewa?
Apa arti aku untuk dirimu?
Kamu tak pernah menjawabnya dengan kata
Tapi dengan bentuk nyata
Yang tak pernah berubah
Sampai hari ini
Apakah nanti atau esok hari
Kita akan tetap begini?
Bolehkah aku menciptakan imaji
Tentang cinta yang tak pernah mati
Sekalipun waktu nanti berhenti
Cinta itu akan tetap berjalan mencipta memori
Artikel Selanjutnya
Puisi Rumah Milikku Tak Punya Ibu: Berisi Sebuah Perasaan Rindu dan Usaha Untuk Menerima Kehilangan
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: Istimewa
Tags
Artikel Terkait
-
Puisi Rumah Milikku Tak Punya Ibu: Berisi Sebuah Perasaan Rindu dan Usaha Untuk Menerima Kehilangan
-
Contoh Puisi Bertema Pengaduan Cinta Hanya Satu Bait dengan Karakteristik Puisi Lama (Part 1)
-
Puisi Untuk Apa Kamu Bersamaku? Berisi Pertanyaan Perihal Orang yang Datang dan Pergi Dalam Hidup
-
Puisi Metamorfosa Si Kupu-Kupu: Berisi Tentang Perjuangan dan Sebuah Usaha Untuk Bangkit Dari Rasa Sakit
-
Fiersa Besari dan Chairil Anwar, dua penulis dalam Puisi Ibu