Aku hanya ingin bercerita tentang cinta dalam diam yang aku rasakan untuk waktu yang lama. Menyimpan perasaan kurang lebih dua tahun untuk seseorang yang selalu aku kagumi sejak awal bertemu.
Aku jatuh cinta dalam diam pada seseorang bernama Yusuf. Dia lelaki baik dan lemah lembut.
Yusuf adalah pemilik toko buku kecil dan sederhana yang tidak jauh dari tempat tinggalku. Dia juga suka mengajar anak-anak jalanan membaca dan menulis.
Baca Juga: Cerpen Keluarga: Membawa Cerita Ke Pelukan Ibu Akan Selalu Menjadi Candu Bagi Seorang Kinasih
Aku sering melihatnya mengajar mereka di sebuah ruangan kecil di samping tokonya. Bahkan waktu itu pernah sekali aku diajaknya untuk bergabung.
Dari situlah perasaan dan cinta dalam diam ini muncul.
Awalnya aku hanya pelanggan dan pembeli yang cukup sering berkunjung ke tokonya yang memang cukup murah dan buku-bukunya juga bagus. Namun, lama-lama aku tertarik untuk bergabung dan mengajar mereka bersama Yusuf.
Dari situ aku dan dirinya berteman cukup baik. Meskipun begitu aku tidak pernah sedikitpun berniat untuk mengungkap perasaanku padanya saat ini.
Aku memilih untuk menjalani cinta dalam diam. Aku tidak berani untuk mengutarakan, terlalu takut. Mungkin akan lebih baik jika disimpan sendirian, pikirku waktu itu.
Hari terus berlalu dan pertemanan aku juga Yusuf masih berjalan cukup baik. Kadang aku dan dirinya juga berbincang banyak di toko dan mengobrol seputar buku yang menarik atau selera bacaan masing-masing.
Tidak pernah ada pembicaraan mengenai cinta atau perasaan apa pun. Aku juga melihat sikap Yusuf yang wajar dan ya, menganggapku layaknya teman.
Hal itu yang membuatku untuk memilih menyimpan perasaan ini dan jatuh cinta dalam diam.
Namun, jika boleh berharap dan meminta aku ingin memiliki pasangan hidup seperti Yusuf.
Aku seorang perempuan bernama Nur, sangat berharap bisa mendapat pendamping hidup dan lelaki yang baik juga lemah lembut seperti Yusuf.
Artikel Selanjutnya
Cerpen Inspiratif: Waktu Tak Terulang Menjadi Penyesalan Candra dan Sebuah Pesan Dari Bapak
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: Istimewa
Tags
Artikel Terkait
-
Cerpen Inspiratif: Waktu Tak Terulang Menjadi Penyesalan Candra dan Sebuah Pesan Dari Bapak
-
Cerpen Inspiratif: Sebuah Kisah Kakak Beradik Baya dan Bara Menjalani Hidup Sebagai Pengamen Jalanan
-
Cerpen Islam: Aisyah dan Pesan Kebajikan dari Surat At Tin
-
Cerpen Teknologi: Kisah Perjalanan ARM dari Laboratorium ke Pusat Teknologi Dunia
-
Cerpen Teknologi: Kisah Perjalanan Bill Gates dan Paul Allen dengan Microsoft