GENMUSLIM.id - Pukul 17.00 sore yang senja itu, Rani duduk di tepi pantai dengan pasir putih yang lembut di bawah kakinya. Ombak kecil bermain-main di sekitarnya, menghiasi pantai dengan irama yang tenang. Senja itu begitu indah, langit dipenuhi warna-warni spektakuler, terlihat seperti lukisan yang diciptakan oleh sang seniman alam.
Rani adalah seorang gadis muda berusia 25 tahun yang tinggal di sebuah desa kecil di tepi pantai. Ia adalah seorang seniman yang penuh dengan imajinasi. Senja adalah waktu favoritnya, saat dia bisa merenung dan menggali inspirasi untuk karyanya.
Baca Juga: Puisi Tema Kehidupan 'Kamus Kecil' Karya Penyair Kondang Tanah Air Joko Pinurbo
Saat itu, Rani membawa buku sketsa dan pensil. Dia ingin menangkap keindahan senja dalam gambar-gambar indahnya. Setiap detik di tepi pantai, Rani merasa damai. Semua beban dan kegelisahan seolah-olah lenyap begitu saja.
Tetapi kali ini, ada sesuatu yang berbeda. Saat matahari semakin mendekati cakrawala, Rani melihat sosok seseorang di kejauhan. Seseorang yang tidak biasa di pantai ini. Orang asing ini tampak memandangi laut dengan wajah penuh kerinduan.
Baca Juga: Cerpen Inspiratif Islami: Bersua dalam Ranah Cinta
Rasa penasaran Rani memuncak. Ia merasa ingin tahu siapakah orang itu dan mengapa ia terlihat begitu sendu di tengah keindahan senja ini. Dengan hati-hati, Rani menyusuri tepi pantai mendekati orang itu.
"Sudah lama kau di sini?" tanya Rani dengan lembut ketika dia sudah berada cukup dekat.
Orang asing itu sedikit terkejut, lalu tersenyum kecil. "Ya, aku sudah beberapa jam di sini. Pantai ini begitu memesona, rasanya aku seperti terhipnotis oleh keindahannya."
"Benar sekali," kata Rani sambil mengamati mata orang asing itu. Matanya berbinar saat memandang laut, seolah-olah menyimpan cerita dan rahasia yang mendalam.
"Apa yang membawamu ke pantai ini?" tanya Rani lagi.
Baca Juga: Cerpen Tentang Kehidupan Karya Izzatul Jannah: Perempuan Suamiku
Orang asing itu menghela nafas, "Aku sedang mencari inspirasi untuk melukis. Aku seorang seniman, dan aku merasa kehilangan arah dalam karya-karyaku belakangan ini."
