ragam

Dunia Parenting: Ciri-ciri Orang Tua Overprotektif, Memberi Aturan Ketat! Apakah Kamu Salah Satunya?

Minggu, 26 November 2023 | 11:52 WIB
Memberi peraturan yang ketat merupakan salah satu sifat overprotektif orang tua terhadap anak ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Pexels))
 
GENMUSLIM.id – Zaman sekarang ilmu parenting tidak lagi menjadi hal yang asing ditelinga masyarakat Indonesia, mulai dari yang masih jomblo, calon pengantin maupun orang tua.
 
Karena setiap orang yang hendak menuju jenjang pernikahan diwajibkan memiliki wawasan mengenai ilmu parenting, khususnya para calon orang tua.
 
Bahkan, tidak sedikit para muda-mudi yang belajar mengenai ilmu parenting sebagai bekal menjadi orang tua yang baik untuk anak-anak mereka.
 
Baca Juga: Pentingnya Mengikuti Kelas Parenting untuk Calon Ibu, Mengerti Cara Membangun Pondasi Kuat bagi Masa Depan Anak
 
Karena, sebagai orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Tetapi, terkadang tanpa disadari, orang tua malah menjadi overprotektif yang membahayakan tumbuh kembang anak.
 
Apa itu orang tua overprotektif? Dilansir Genmuslim,id dari artikel “Overprotective Parents : How to Let Go and Raise Independent Kids” yang ditulis oleh Lauren Barth, orang tua overprotektif adalah sosok yang terlalu melindungi anak dari rasa sakit fisik, mental maupun emosional.
 
Orang tua ingin memastikan anaknya sukses dengan cara memudahkan akses yang harus dilalui anak.
 
Baca Juga: 5 Strategi Ampuh untuk Menenangkan Anak saat Mengalami Tantrum di Tempat Umum, Ayah Bunda Harus Tahu Ini
 
Nanti memiliki kecenderungan mengambil alih pengambilan keputusan yang harusnya menjadi hak dan tanggung jawab anak, karena mereka percaya bahwa mereka tahu yang terbaik.
 
Salah satu psikolog anak menjelaskan pola parenting orang tua overprotektif biasanya berlebihan dalam melindungi anak,
terlibat terlalu jauh dalam segala aspek kehidupan anak, mengontrol dan tidak memberikan kesempatan anak untuk mengambil keputusan,
 
Selain itu, juga tidak memberikan cukup kesempatan pada anak untuk mendapatkan pengalaman & kemandirian sesuai tahapan usianya, atau seringkali disebut sebagai pola parenting “helicopter parents”.
 
Baca Juga: Daftar Negara-Negara di Dunia yang Mendukung Israel untuk Menyerang Palestina, Simak Selengkapnya Di Sini!
 
Berikut ciri-ciri orang tua overprotektif yang harus diketahui oleh ayah dan bunda:
 
1. Mengatur dan Memonitor Anak Berlebihan
 
Orang tua yang memberi aturan ketat dan memonitor anak sampai pada aspek terkecil dalam kehidupannya atau micro-managing, seperti mengatur pilihan baju anak.
 
Aktivitas hariannya atau memilihkan teman untuknya dapat menjadi tanda overprotektif, hal tersebut membuat anak merasa terkekang dan tidak berani mengungkapkan keinginannya.
 
Baca Juga: Memasuki Masa-masa Ujian, Amalkan Doa-doa Berikut agar Anak Dimudahkan Saat Mengerjakan Soal Ujian!
 
2. Mengingatkan atau Memberikan Petunjuk Berlebihan
 
Mengingatkan anak sebuah hal yang  wajar, namun selalu memberikan instruksi hingga anak kebingungan juga bukanlah hal yang tepat dilakukan.
 
3. Menghibur Berlebihan
 
Ciri-ciri lain tanda orang tua overprotektif adalah memberi hiburan yang berlebihan jika anak sedih, misalnya harus mengajak anak pergi ke tempat istimewa jika ia kecewa.
 
Padahal yang lebih diperlukan anak adalah pelukan hangat, didengarkan dan divalidasi perasaannya.
 
Baca Juga: Seputar Parenting: Ternyata Sekolah Favorit Bukan Penentu Masa Depan Anak Loh, Simak Penjelasannya Berikut
 
4. Mengontrol Pengambilan Keputusan
 
Orang tua yang kerap membuat keputusan, tanpa membiarkan anak memikirkan sendiri pilihannya termasuk tanda orang tua overprotektif.
 
Sebuah hal yang wajar untuk memberikan arahan dan berdiskusi, tapi lebih baik jika orang tua mengembalikan pilihan dan keputusan pada anak.
 
5. Melindungi Anak dari Kegagalan dan Kesalahan
 
Sebagai orang tua, pasti ada kecenderungan untuk melindungi anak.
 
Baca Juga: Netizen Pro Palestina Wajib Tau! Aksi Boikot Produk, Berpotensi Menimbulkan Kerugian Israel Sebesar Ini!
 
Namun sebenarnya untuk membesarkan anak yang tangguh, kita harus memberikan kesempatan pada mereka untuk belajar bangkit dari kegagalan dan menjadikannya sebagai hal wajar dan pelajaran atau pengalaman berharga, serta memberi tahu bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya.
 
Jika anak bersalah, orang tua overprotektif juga cenderung mencari alasan pembenaran dan tidak membiarkan anak bertanggungjawab serta menanggung risiko perbuatannya.
 
6. Rasa Takut  dan Rasa Cemas Berlebihan
 
Bersikap waspada tentu sangat penting, namun menjerit atau berteriak setiap saat untuk memastikan keselamatan anak bukanlah hal yang positif.
 
Baca Juga: Mau Update Info Tips Parenting Terkini? Simak Akun 4 Influencer Asal Indonesia yang Kontennya Bermanfaat Bagi Orang Tua
 
Anak bisa menjadi ikut cemas dan memiliki ketakutan berlebihan, karena mengetahui orang tuanya yang sangat cemas dan takut.
 
7. Terlalu fokus pada Pencapaian Besar, Bukan pada Pertumbuhan Anak
 
Orang tua overprotektif cenderung hanya merayakan pencapaian besar anak.
 
Seperti di bidang akademis, orang tua jarang memperhatikan dan merayakan kemajuan dan pertumbuhan anak setiap harinya, juga sering melewatkan momen berharga bersama anak.
 
Baca Juga: 3 Tindakan Penting Meski Sederhana Saat Anak Tantrum, Ayah Bunda Harus Menghindari Perilaku Umum Ini
 
8. Memberikan Reward Luar Biasa dan Aturan Ketat
 
Memberikan reward luar biasa untuk sebuah pencapaian dan hukuman jika anak dianggap melanggar adalah cara yang umum diterapkan orang tua overprotektif.
 
Karena hal tersebut akan membuat anak terbiasa melakukan hal positif hanya untuk mengejar reward, bukan karena melakukan sesuatu yang dia anggap benar.
 
Baca Juga: Termasuk Tantrum! Ayah Bunda Harus Tahu 5 Tingkah Laku Anak Saat ‘Caper’ dan Cara Mengatasinya Menurut Ahli
 
9. Menciptakan “Bubble Kenyamanan” untuk Anak
 
Orang tua overprotektif sering kali “menciptakan bubble” atau yang sering disebut dengan terlalu memfasilitasi agar anak hidup nyaman, seperti tidak mengizinkan ikut kegiatan sekolah atau tidak boleh naik kendaraan umum, karena khawatir anak tidak nyaman.
 
Padahal anak perlu dihadapkan dengan realita kehidupan sesuai usianya, agar sang anak memiliki banyak pengalaman dan wawasan yang luas, serta memiliki nilai sosial yang tinggi dalam dirinya.***
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "GENMUSLIM MENYAPA", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/Gj3J3Md9EoGBu8HvPgXXEZ, atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.

Tags

Terkini