GENMUSLIM.id- Baru-baru ini, viral di media sosial mengenai video tiga perempuan muda asal kota Padang, Sumatera Barat yang mencecoki satu kucing bernama Flo dengan minuman keras jenis soju di kos-kosan mereka.
Dalam video yang beredar, kucing yang diketahui berjenis Persia berusia sekitar 5 bulan itu pada awalnya diayun-ayunkan oleh pelaku kemudian ia dicecoki dengan minuman keras jenis soju.
Perilaku mereka pun mendapat kecaman dari masyarakat, khususnya para pencinta kucing.
Berkaca dari kejadian tersebut, benarkah orang yang suka menganiaya hewan yang dalam kasus ini korbannya adalah kucing, merupakan salah satu tanda bahwa kesehatan mentalnya terganggu?
Baca Juga: Apa Itu Kaizen? Filosofi Orang Jepang yang Mesti Kita Coba Dalam Hidup Agar Tetap Konsisten
Sebelum membahas hal tersebut, kita perlu mengetahui terlebih dahulu bahwa ada dua jenis perilaku menyiksa hewan.
Dilansir GENMUSLIM dari berbagai sumber, Jumat 8 September 2023, dua perilaku menyiksa hewan tersebut adalah: active cruelty dan passive cruelty.
Active cruelty adalah penyiksaan yang bertujuan menyakiti secara langsung hewan tersebut, sementara passive cruelty adalah bentuk penyiksaan terhadap hewan secara tidak langsung, contohnya seperti lupa memberikan makan atau minum dalam jangka waktu lama.
Dan dalam kasus pencecokan kucing di kota Padang, Sumatera Barat tersebut, menurut penuturan pelaku, kucing bernama Flo ini sering menjadi sasaran amarah dari pemiliknya.
Kucing itu juga tidak dirawat dengan layak oleh pemiliknya dan hanya diberi sedikit makan agar tidak sering buang air.
Apa yang dilakukan oleh pemilik kucing tersebut sudah termasuk perilaku menyiksa hewan, karena kucing tersebut sering menjadi pelampiasan amarah dan tidak diberi makan yang layak oleh pemiliknya.
Dan seseorang yang suka menyiksa hewan bisa saja memiliki masalah kesehatan mental yakni kepribadian antisosial disorder, atau kepribadian antisosial.
Kepribadian antisosial disorder ini juga merupakan salah satu masalah gangguan kesehatan mental, karena orang yang memiliki kepribadian ini akan terkesan cuek dan tidak bisa berempati terhadap keadaan di sekitarnya, khususnya pada hewan.
Kepribadian ini juga memiliki kecenderungan mengarah ke gangguan kesehatan mental psikopat karena sikapnya yang tidak memiliki rasa empati dan memiliki perilaku yang buruk.