Nah, mungkin ini terlihat sepele namun dampaknya sangat luar biasa. Jika kita melihat dari sudut pasangan kamu, bisa jadi dia kelelahan karena satu hari penuh bekerja. Sehingga lupa untuk memberi kabar melalui telepon atau chat sederhana.
Seluruh situasi ini meningkat karena komunikasi tidak terjadi. Jika kamu mendapati diri mencoba menebak keinginan dan kebutuhan pasanganmu, sebaiknya berhenti dan tanyakan. Seringkali, asumsi kamu tidak akan sepenuhnya benar.
4. Micromanaging
Mungkin kamu telah menemukan cinta seumur hidup. Saat hubungan mulai berkembang, kamu dan pasangan mulai menghabiskan lebih banyak waktu bersama.
Micromanaging bisa terjadi ketika kamu mulai memperhatikan hal-hal kecil tentang pasangan yang mungkin membuat kesal.
Misalnya meninggalkan pakaian mereka di lantai alih-alih menaruhnya di keranjang pakaian, atau menaruh barang secara berantakan.
Ketika itu terjadi, bagaimana kamu merespons? Apakah kamu meresponnya secara berlebihan? Jika memang begitu, ini akan merusak hubungan dengan pasangan.
Baca Juga: Masa Remaja yang Brutal, Jadi Tantangan Tersendiri Bagi Orang Tua Untuk Menjaga Kewarasan Mentalnya
Ini adalah ketika kamu mencoba mengendalikan setiap aspek dari orang lain termasuk tindakannya.
Psikolog klinis Karen Nemo mengatakan bahwa para mikro manajer seringkali memiliki perilaku pengendalian yang sangat tinggi sehingga kesulitan untuk mempercayai pasangan mereka untuk melakukan sesuatu sebaik yang dilakukannya dan standar yang tinggi.
Perilaku ini bisa membuat pihak lain merasa frustasi, pasangan mulai merasa tidak kompeten, dendam dan cemas terhadap yang dilakukannya apakah sudah benar atau tidak.
Jika kamu mengatur-atur pasangan, ini mengindikasikan adanya diagnosis kesehatan mental lainnya seperti kecemasan atau mungkin gangguan obsesif-kompulsif.
Jadi dapat disimpulkan, micromanaging atau mikro manajer adalah bentuk perilaku yang mengendalikan pasangan secara berlebihan seperti memantau, mendikte tindakan pasangan
Jika kamu merasa memiliki seperti micromanaging, hubungi profesional kesehatan mental untuk membantu menghentikan perilaku ini yang bisa merusak hubungan. Perilaku toxic seolah tak ada habisnya.***