Nah, tinggi itu sendiri adalah istilah yang cukup subjektif, tetapi cukup untuk mengatakan, sebagian besar individu yang cerdas akan memiliki beberapa standar yang cukup jelas.
Sifatnya menuntut lebih keras terhadap diri sendiri dan biasanya memiliki batasan yang cukup kuat dan standar yang jelas untuk menjadi pasangannya.
Meskipun standar dapat mengalami beberapa penyesuaian kecil seiring waktu, ia tidak pernah terjun bebas. Mereka biasanya lebih memilih menjalani hidup sendiri daripada berkompromi dengan hubungan yang tidak memuaskan.
5. Berpikir secara logika bukan insting
Orang yang cerdas cenderung sangat bergantung pada logika. Menurutnya jika mengikuti insting tidak akan bisa menguraikan bagian-bagian bukti atau petunjuk dalam suatu keputusan.
Jadi, ketika berbicara tentang jatuh cinta, orang yang cerdas sering kali mempertanyakan pada dirinya seperti "Tunggu, mengapa saya merasa seperti ini?".
Kemudian akan mempertimbangkan pengaruh-pengaruh dalam hidup mereka untuk mencoba menemukan sebuah alasan.
Lalu menganalisa untuk melihat apakah pengaruh tersebut memberikan bukti yang baik. Dan mencoba mempertimbangkan langkah pertama yang harus dilakukan.
6. Memilih untuk single
Pilihan ini diambil untuk memenuhi kebahagiaan dan kedamaian pada dirinya. Hal ini berarti mereka tidak dengan putus asa mencari orang lain untuk membantu dalam memahami siapa dirinya.
Karena statusnya single orang cerdas lebih memilih menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang.
Namun adakala, mereka tidak dapat menemukan jodohnya. Cinta pada dasarnya memiliki begitu banyak aspek tetapi kita cenderung dipengaruhi oleh bagaimana cinta itu digambarkan di media.
Setelah membaca enam alasan tadi, apakah kamu termasuk orang yang sulit menemukan jodohnya? Bisa jadi kamu termasuk orang yang cerdas. ***
