Upaya analitis tersebut bertujuan untuk memastikan peluang terbaik untuk keberhasilan hubungan tersebut. Jika tidak ada minat atau penilaian yang rendah, maka mereka tidak akan repot-repot.
2. Mencintai kebebasan
Ini adalah salah satu masalahnya dengan konsep "kamu melengkapi aku". Hal ini mengimplikasikan bahwa sebagai manusia kita tidak ada yang sempurna, sehingga mendorong ketergantungan bersama dan secara tidak langsung merendahkan kemandirian.
Mereka yang sangat cerdas akan beranggapan, walaupun sendiri tidak perlu ada yang dikhawatirkan karena nyaman dan utuh serta tidak memerlukan orang lain untuk melengkapi gambaran tersebut.
Mereka merasa orang lain bisa menambah gambaran dan membuatnya lebih baik. Ini bisa diartikan oleh orang lain sebagai, "Orang ini hanya tidak menginginkanku."
Sebenarnya, ini hanya berarti bahwa mereka tidak membebani pasangan mereka secara tidak perlu.
Misalnya, orang yang cerdas memahami bahwa kebahagiaan mereka adalah tanggung jawab mereka sendiri
3. Mengutamakan Tujuan
Ini tidak berarti bahwa mereka menganggap tujuan lebih penting daripada pasangan. Ketika telah menentukan goals, orang-orang seperti ini tidak akan setengah jalan menuju tujuan lalu tiba-tiba meninggalkannya untuk terjebak dalam sebuah romansa.
Mereka mempercayai bahwa beberapa tujuan memerlukan banyak perhatian dan waktu, yang berarti hubungan harus diabaikan sementara sampai tujuan tersebut tercapai.
Sehingga tidak ingin menjalin hubungan sama sekali sampai mencapai garis finish.
Orang-orang cerdas lebih memilih untuk lajang daripada memiliki pasangan yang tidak sejalan atau tidak sabar, karena tidak ingin terjebak dalam situasi yang tidak mendukung dan penuh kepahitan.
4. Mereka memiliki standar yang tinggi