GENMUSLIM.id – Mbah Suharyono, seorang penjual es krim berusia 67 tahun, terus berjuang di usia senjanya dengan sepeda tua yang sudah usang.
Setiap hari, mbah Suharyono berkeliling menjual es krim dengan keuntungan minimal, hanya seribu rupiah per potong.
Pendapatannya yang berkisar antara 7 hingga 20 ribu rupiah sehari tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar, bahkan untuk membeli sepasang sandal. mbah Suharyono terpaksa berhutang untuk makan dua kali sehari.
Dikutip GENMUSLIM dari Instagram @partners_in_goodness, Selasa, 10 September 2024,
Kehidupan mbah Suharyono sangat bergantung pada penghasilan dari berjualan es krim yang dibelinya dari distributor.
Namun, persaingan dengan es krim modern yang lebih murah membuat usahanya semakin sulit.
Sepeda tua yang dipinjamnya sering kali rusak, dan mbah Suharyono harus memperbaikinya sendiri untuk menghindari biaya bengkel.
Kondisi kesehatan mbah Suharyono juga terganggu karena salah satu matanya mengidap katarak, yang sering membuatnya terjatuh saat berjualan.
Meski adiknya sesekali mengirim makanan, mbah Suharyono enggan merepotkan keluarga dan mencari penghasilan tambahan dengan mengumpulkan kardus.
Di tengah segala keterbatasan, ia tinggal sendirian di sebuah rumah bambu yang sederhana.
Rumah itu sudah tua dan banyak bagian yang rusak, pintunya sudah tak berfungsi dengan baik, penuh dengan lubang yang membuat tikus dan serangga dengan mudah masuk ke dalam.
Setiap malam, mbah Suharyono tidur dengan ditemani kedinginan dan kegelisahan akan hari esok.