Kisah Sedih Keteguhan Kakek Sarkim, Seorang Pedagang Kopi Keliling yang Menghadapi Beratnya Hidup di Usia Senja

Photo Author
- Selasa, 10 September 2024 | 21:08 WIB
Kakek Sarkim menjadi simbol keteguhan hati seorang pedagang kecil di usia senja (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram/@partners_in_goodness)
Kakek Sarkim menjadi simbol keteguhan hati seorang pedagang kecil di usia senja (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram/@partners_in_goodness)

GENMUSLIM.id – Di tengah hiruk-pikuk keseharian, kakek Sarkim yang berusia 72 tahun dengan tekad yang kuat tetap menjalani rutinitasnya sebagai pedagang kopi keliling.

Setiap hari, kakek Sarkim bangun sejak subuh dan mengayuh sepeda tua yang penuh dengan termos kopi panas, berkeliling menyusuri jalanan kota.

Dengan tangan yang mulai bergetar karena usia, kakek Sarkim tetap mencoba melayani pembeli dengan sepenuh hati.

Namun, tantangan yang dihadapinya tidaklah ringan. Pada suatu hari yang hujan deras, kakek Sarkim hanya berhasil menjual dua gelas kopi dari pagi hingga siang.

Dikutip GENMUSLIM dari Instagram @partners_in_goodness, Selasa, 10 September 2024.

Baca Juga: Kisah Sedih yang Menimpa Rasulullah SAW saat Peristiwa Isra Miraj, Diwarnai Doa-doa Menyentuh

Kondisi cuaca yang tidak bersahabat sering kali membuat dagangannya sepi pembeli. Dengan mata berkaca-kaca, Kakek Sarkim mengungkapkan betapa sulitnya bagi dirinya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Bahkan, untuk sekedar membeli makanan dengan harga 10 ribu rupiah saja terasa sangat berat baginya, menggambarkan betapa sempitnya ruang gerak ekonomi yang ia miliki.

Di balik segala kesulitan itu, Kakek Sarkim memiliki tanggung jawab lain yang tak kalah mulia. Selain berdagang, kakek Sarkim juga mengabdikan dirinya sebagai marbot di sebuah mushola kecil di kota tersebut.

Setiap hari, setelah berjualan, kakek Sarkim segera pulang untuk melaksanakan tugasnya membersihkan dan merawat tempat ibadah itu.

Kakek Sarkim mengungkapkan bahwa ia telah mengabdi sebagai marbot selama 26 tahun, sebuah bukti dedikasi tanpa pamrih kepada Allah dan komunitasnya.

Semangat hidup Kakek Sarkim terbangun dari prinsip yang sederhana: untuk tetap berjuang dan beribadah meskipun dalam kondisi yang sulit.

Baca Juga: Kisah Inspiratif dan Haru Kakek Endang, Terbaring Sakit di Depan Teras Rumah Orang Lain, Hanya dengan Beralaskan Kasur Tipis

Selama 26 tahun, ia tak hanya berdagang, tetapi juga berperan sebagai penjaga kebersihan dan kenyamanan mushola.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Instagram @partners_in_goodness

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X