Khususnya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, masa itu terjadi beberapa kesulitan dalam berdakwah kepada masyarakat animisme dan dinamisme.
Masa itu datang ulama dari luar Nusantara, 9 orang. Dalam bahasa Jawa ini disebut Songo, orang yang rajin ibadah, dekat dengan Allah, disebut juga Walisongo, Waliyullah.
Kehadiran mereka adalah benar dan punya sejarah. Kala itu mereka datang dengan membawa dua bendera. Satu bendera berwarna hitam, satunya lagi berwarna hijau.
Bendera hitam melambangkan Ka’bah, dan warna hijau melambangkan Sunnah.
Ustadz Adi Hidayat menyampaikan ada begitu banyak ulama-ulama yang mengajarkan keislaman dan bahkan sampai ke Eropa, dan Nusantara sejahtera pada masa itu.
Hingga ketika datang ujian dari Allah Subhabahu Wata’ala, yaitu tahun 1511 datang Portugis.
Sebelum itu, pada tahun 1494 Paus Alexandret yang ke-6 melakukan sebuah dekrit penghancuran besar-besaran umat muslim di Spanyol.
Dan ini terjadi karena diinisiasi oleh dua orang, yaitu Ferdinan dan Ratu Isabela.
Setelah itu, terjadi lagi penyebaran 3G, Gold (Kekayaan), Glory (Kejayaan) dan Gospel (menyebarkan agama).
Baca Juga: Sudahkah Kita Merdeka Sepenuhnya? Inilah Makna Kemerdekaan yang Sesungguhnya dalam Perspektif Islam
Mereka masuk lewat selat malaka menyebarkan keonaran, memberikan paksaan kepada masyarakat Nusantara untuk mengikuti mereka.
Maka, keluarlah Fatwa para Ulama masa itu agar terus mempertahankan keislaman dan nilai-nilai kebaikan di Nusantara.
Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan ketika di tahun 1629 datang VOC, Portugis pergi.
Secara singkat beliau juga menyampaikan bahwa Belanda mulai berdatangan dan terjadilah perjuangan-perjuangan.