Misalnya terjadi cekcok antara suami-istri, maka upaya ingin menjadi tenang, prosesnya inilah yang dimaksud dengan berdamai.
Sementara kekurangan ialah ekspektasi kita yang tidak sesuai dengan realita dalam diri pasangan, bukan ekspektasi orang lain.
Beliau menekankan bahwa masing-masing individu hendaknya bukan fokus mencari kesalahan pasangan.
Akan tetapi lebih fokus kepada upaya menjadi individu yang lebih baik (introspeksi diri).
Tidak Ada Pasangan yang Sempurna
Diskusi pun menyentuh perihal pasangan yang sempurna. “Orang yang mencari pasangan yang sempurna, maka selamanya ia akan terus mencari,” terang Kang Choqi.
Kang Choqi menjelaskan bahwa setelah menikah, baik suami maupun istri akan mulai menemukan kekurangan satu sama lain.
Hal ini disebabkan oleh perubahan ekspektasi dan kondisi baru yang dialami oleh suami maupun istri setelah pernikahan.
Pentingnya Berdamai dengan Kekurangan
Berdamai dengan kekurangan pasangan, menurut Kang Choqi, adalah kunci untuk mencapai ketenangan (sakinah) dalam rumah tangga.
Proses ini melibatkan kesabaran, komunikasi terbuka, dan kemauan untuk menghadapi perbedaan dengan kepala dingin.
Tanpa berdamai, masalah-masalah kecil dapat tumbuh menjadi sumber konflik yang merugikan produktivitas dalam segala aspek kehidupan.
Langkah-langkah Menuju Berdamai Dengan Kekurangan Pasangan