Sesampainya di kantor, kunci apartemen ternyata memang tergeletak di meja kerjanya dan di sana pria tersebut bertemu dengan atasan kemudian menceritakan perihal bapak ojol yang terkena musibah tersebut.
Siapa sangka ternyata sang atasan ingin menyumbang untuk membantu ojol tersebut.
Kemudian setelah dari kantor, pria tersebut membelikan makanan dan air minum untuk bapak ojol.
Bapak ojol tersebut tak henti-hentinya berterima kasih karena telah memberinya makanan yang harganya di atas tarif jasa ditawarkan.
Dalam perjalanan pulang, pria tersebut mampir ke toko handphone dengan niat untuk membelikan HP baru untuk bapak ojol agar bisa kembali kerja besok.
Bapak ojol tampak tidak enak dan menolak karena dianggap terlalu besar jumlahnya.
Namun setelah dibujuk, akhirnya bapak ojol tersebut mau menerimanya meskipun sambil menangis dan tak hentinya berterima kasih.
Pria tersebut menuliskan bahwa, “tanpa beliau sadari saya yang seharusnya berterima kasih karena sudah menuntun saya pada kebaikan”.***