Soju sendiri merupakan budaya yang tidak bisa dipisahkan dari Korea Selatan, minuman ini diperkirakan sudah ada sejak masa kerajaan Goryeo di abad ke-13.
Titik kritis yang perlu digaris bawahi adalah mengonsumsi soju sama saja melakukan perbuatan yang menyerupai suatu kaum.
Hal tersebut dilarang dalam Islam, sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud.
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya.” (HR. Abu Daud no. 3512)
Kandungan dalam minuman soju halal memang tidak terkandung bahan yang mengharamkan.
Namun produk ini menyerupai minuman yang diharamkan dalam Islam (tasyabuh) yaitu khamr atau minuman yang memabukkan.
Baca Juga: Ini dia 8 Cara Diet dalam Islam Buat Kamu yang Ingin Punya Tubuh Sehat dan Ideal
Berdasarkan Fatwa MUI nomor 4 tahun 2003 tentang makanan dan minuman yang bernama barang haram.
Menyebutkan bahwa nama suatu produk tidak boleh menggunakan nama yang mengarah pada sesuatu yang diharamkan atau tidak sesuai dengan syariat Islam.
Selain itu, produk tidak boleh memiliki karakteristik seperti kecenderungan bau atau rasa yang mengarah pada produk haram.
Hal tersebut jelas diharamkan oleh majelis Ulama Indonesia, sehingga sampai saat ini soju yang diklaim halal belum mendapatkan sertifikat halal karena memang tidak sesuai dengan fatwa MUI.***
