Mengambil Nilai nilai Dibalik Mudik Lebaran, Termasuk Menyehatkan Jiwa dan Mendatangkan Kebahagiaan

Photo Author
- Kamis, 28 Maret 2024 | 05:38 WIB
Ilustrasi nilai-nilai Dibalik Mudik Lebaran (GENMUSLIM.ID/Dok:Freepick)
Ilustrasi nilai-nilai Dibalik Mudik Lebaran (GENMUSLIM.ID/Dok:Freepick)

GENMUSLIM.id – Banyak Nilai nilai Dibalik Mudik Lebaran 2024 yang bisa kita ambil.

Namun masih banyak yang mengira bahwa mudik ini memiliki nilai sekedar “mengunjungi orangtua”, “bersilaturahmi”, maupun “rindu kampung halaman”.

Namun Nilai nilai Dibalik Mudik Lebaran 2024 saat ini yang tersirat tidak hanya nilai-nilai biasa, ada nilai lain yang bisa  membuatmu semakin bersemangat untuk melanjutkan rencana mudik lebaran.

Baca Juga: Rahasia Di Balik Rantai Puasa Ayat Al Baqarah Ayat 183 Sampai Ayat 187, Makin Siap Di Bulan Ramadhan

Umumnya nilai nilai dibalik mudik lebaran yang tersirat namun jarang terpikirkan oleh para pemudik adalah nilai terapi diri atau self healing.

Terapi diri (self healing) menjadi alasan utama seseorang yang ingin melepaskan penat selama merantau dan jauh dari kampung halaman.

Dengan kembalinya ke kampung halaman, maka pemudik tersebut bisa sekaligus me-refresh diri dan menyehatkan jiwa agar kejenuhannya berkurang dan siap untuk kembali merantau.

Selain self healing dan Mendatangkan Kebahagiaan, nilai-nilai mudik lain yang perlu kamu tahu yaitu :

  1. Nilai berkarya

Nilai ini bisa dirasakan pemudik jika mereka bahagia karena dapat berkontribusi atau bermanfaat kepada keluarga dan lingkungannya, dengan membantu dengan hal apapun.

Contohnya membelikan baju lebaran, bersedekah untuk masjid, dan lain-lain.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mencapai Kesempurnaan Iman saat Berpuasa Melalui Keikhlasan, Yuk Simak Info Selengkapnya

  1. Nilai penghayatan

Nilai ini berasal dari pengalaman pemudik ketika merasa gembira dan bahagia dapat menjalankan ibadah atau ritual yang berhubungan dengan hari raya, seperti takbiran dan shalat Id.

Rasa khusyu dan khidmat yang meresap ke dalam dada ketika melantunkan atau mendengar alunan takbir atau ketika mendengarkan khutbah sholat Id merupakan wujud dari penghayatan insan terhadap nilai­-nilai atau ajaran agama.

Sama halnya ketika bersilaturahmi, penghayatan hadir ketika seseorang merasa berbakti dan bisa saling bermaafan dengan saudara sekampung halaman.

Contohnya seperti silaturahmi dengan keluarga, berbakti kepada orangtua, saling meminta dan memberi maaf antar saudara dan kerabat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mawar Apriliyani

Sumber: Jurnal Dakwah dan Komunikasi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X