GENMUSLIM.id - Merawat diri dengan menjaga kesehatan kulit merupakan salah satu bentuk upaya mencintai diri sendiri yang dapat dilakukan para bunda di tengah aktivitas sehari-hari.
Walaupun terlihat sederhana merawat diri dan memelihara kesehatan kulit ternyata menjadi salah satu hal yang perlu kedisiplinan dalam aktivitas parenting.
Salah satu hal yang paling penting ketika memilih perawatan kesehatan kulit adalah dengan mengenali jenis kulit agar hasil perawatan maksimal dan menjadikan kegiatan ini sebagai rutinitas merawat diri yang menyenangkan.
PT Paragon Technology and Innovation (ParagonCorp), sebagai pelopor solusi perawatan kulit melalui inovasi dan teknologi kecantikan terdepan, memaparkan hasil penelitian terbaru, Skin Genomic Research.
Skin Genomic Research mengeksplorasi DNA, gen, dan variasi genetik yang terkait dengan karakteristik, fungsi, dan kondisi kulit.
Sejak tahun 2021, perusahaan ini telah melakukan Skin Genomic Research yang berkolaborasi dengan genomic expert dan sejumlah dermatologists, serta menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang melakukan Skin Genomic Research pada masyarakat Indonesia dengan skala besar.
Penelitian ini dilakukan pada 515 subjek (150 pria Indonesia dan 365 wanita Indonesia) yang terdiri dari 8 kelompok etnik terbesar di Indonesia untuk memahami variasi genetik kulit Indonesia.
Ke-8 etnik ini antara lain Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Dengan memahami skin genomic code, ParagonCorp dapat menciptakan inovasi perawatan kulit yang personalized dan memahami permasalahan kulit yang lebih mendalam pada tingkat genetik.
Baca Juga: Doa Pemanis Wajah untuk Muslimah: Rahasia Kecantikan dan Kesehatan Kulit yang Berseri
Berdasarkan Skin Genomic Research, ditemukan bahwa permasalahan kulit yang paling sering dialami masyarakat Indonesia adalah pembesaran pori (cheek sebaceous pores), garis lipatan leher (horizontal neck folds), dan garis senyum (nasolabial folds).
Selain itu, dilakukan identifikasi permasalahan kulit seperti pigmentary spots, corner lips wrinkle, neck sagging, under eye wrinkle, eye bag, forehead wrinkle, interocular wrinkle, dan nasolabial fold.
Hal ini membuat Skin Genomic Research dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme genetik penuaan kulit dan keragaman genetik di berbagai etnis.