Ditengah Tren Parenting Sleep Training Bayi, Peneliti Ungkap Manfaat Bedsharing Untuk Ibu dan Bayi

Photo Author
- Minggu, 12 November 2023 | 12:20 WIB
Ilustrasi ibu dan bayi yang berbagi tempat tidur atau bedsharing (GENMUSLIM.ID/dok: Istockphoto.com/Marina Demidiuk)
Ilustrasi ibu dan bayi yang berbagi tempat tidur atau bedsharing (GENMUSLIM.ID/dok: Istockphoto.com/Marina Demidiuk)
GENMUSLIM.id- Sleep training menjadi populer di dunia parenting sebagai cara yang dapat meningkatkan kualitas tidur yang baik untuk bayi, namun, peneliti malah meberikan statement yang menganjurkan ibu dan bayi berbagi tempat tidur (bedsharing).
 
Seperti dilansir dalam allianz.co.id dan siloamhospital.com yang menunjukkan keuntungan sleep training dalam penerapan parenting yakni agar ibu dan bayi dapat memiliki kualitas tidur yang baik dan tidak terganggu aktifitas makan (menyusui), namun Bedsharing hanya diutamakan saat 4 bulan pertama sejak kelahiran.
 
Tren parenting selalu berharap membentuk anak yang mandiri dengan cara mendorong bayi untuk 'menenangkan diri sendiri' sedini mungkin yang bahkan juga disarankan oleh nakes demi kemandirian dan kenyamanan tidur ibu dan bayi, akan tetapi, bedsharing tidak hanya perlu dikaji melalui ilmu kedokteran pediatrik.
 
 
Peneliti McKenna & McDade mengungkapkan bahwa bedsharing juga perlu dikaji secara antropologis dan psikologis untuk menjelaskan kebutuhan biologis bayi dan ibu, menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sosial yang mengasuh anak hingga dewasa. 
 
Mungkin kita bisa menciptakan suatu kebudayaan tidur untuk anak-anak agar sehat secara psikologis. Akan tetapi kenyataannya dampak terhadap kondisi psikologis dan sosial tidak mampu dihindari.
 
American Academy of Pediatrics (AAP) mengungkap dalam lamannya bahwa orang tua dianjurkan berbagi kamar dengan bayi untuk mencegah sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
 
 
Bedsharing merupakan pengaturan tidur yang paling sesuai secara biologis untuk manusia dan bermanfaat pula bagi ibu saat menyusui. Perilaku protektif ibu termasuk kontak tubuh antara ibu dan bayi selama tidur bersama secara intensif lebih dibutuhkan.
 
Berikut manfaat tidur bersama dengan bayi dalam penelitian McKenna & McDade dalam Jurnal Paediatric Respiratory Reviews, antara lain;
 
1. Meningkatnya kontak sensorik dan memperoleh kedekatan antara ibu dan bayi satu sama lain serta menjadikan fisiologis bayi menjadi lebih optimal
 
2. Bayi lebih sedikit menangis karena tubuh ibu adalah sumber kenyamanan bayi. Di tahap Trust Vs. Mistrust hal ini perlu diperoleh bayi agar bayi tetap mengembangkan rasa percaya kepada lingkungan yang membuatnya aman dan nyaman
 
 
3. Suplai ASI meningkat karena peningkatan frekuensi menyusui di malam hari. Menyusui selama malam hari juga mampu menciptakan kelekatan yang baik antara ibu dan bayi.
 
4. Kewasapadaan ibu meningkat 30% terhadap keamanan bayinya, sehingga keselamatan bayi terjaga
 
5. Pola pernapasan berkala meningkat secara signifikan,  denyut jantung bayi lebih tinggi dan stabil
 
6. Harga diri anak lebih tinggi secara signifikan dan mengalami lebih sedikit rasa bersalah dan kecemasan
 
Manfaat bedsharing ini seiring dengan keutamaan menyusui bayi, yang dapat meningkatkan kelekatan aman untuk anak. Namun semakin bannyak orangtua tidak menyadari pentingnya membangun kelekatan aman  untuk perkembangan anak di usia 0-2 tahun.
 
Hal itu disebabkan oleh anggapan bahwa perilaku lekat anak seringkali dimaknai sebagai perilaku manja, padahal kelekatan hanya berkembang di 2 tahun pertama anak yang juga mempengaruhi perkembangan psikososial anak kedepannya. ***
 
 Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "GENMUSLIM PARENTING", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/DAUxgNwGoIWG3OXb6LQChn, atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dwi Nur Ratnaningsih

Sumber: American Academy of Pediatrics (AAP), Jurnal Paediatric Respiratory Reviews

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X