GENMUSLIM.id - Tren parenting barat membawa pengaruh pesat bagi negara kita, seperti maraknya rekomendasi agar para orangtua melatih kemandirian anak sedini mungkin dengan membiarkan bayi tidur sendiri.
Namun, baru-baru ini peneliti ungkap bahaya yang dapat terjadi.
Iklan-iklan ranjang tidur bayi dan alat penunjang tidur khusus untuk mengajarkan bayi tidur sendiri sebenarnya juga didasari oleh kekhawatiran berlebih para orangtua mengenai cara melatih kemandirian anak.
Para orangtua tidak melihat kemungkinan tentang sindrom kematian mendadak (SIDS).
Sindrom kematian mendadak (SIDS) dikemukakan oleh peneliti bernama McKenna & Mc.Dade dalam jurnal Paediatric Respiratory Reviews ditengah tren parenting yang membiarkan bayi tidur sendiri demi melatih kemandirian anak.
Baca Juga: Pentingkah Sunat Bagi Perempuan? Ketahui Pro Beserta Kontra dari Sudut Pandang Islam dan Medis!
Melatih kemandirian anak sangat baik ketika kondisi fisik anak telah mencapai kemampuannya (telah mampu duduk, atau berdiri, mengutarakan keinginannya, dan lainnya).
Contohnya, adanya saran untuk melatih anak tidur sendiri sejak bayi.
Banyak asumsi masyarakat bahwa bayi perlu tidur terpisah dari orangtuanya untuk menjaga pola tidur yang baik, menjaga hubungan ibu dan ayah, hingga menghindari agar anak tidak melihat ibu dan ayahnya saat sedang melakukan hubungan suami istri.
Padahal tidur di tempat tidur yang terpisah dengan bayi dapat membuat bayi merasa bingung dan cemas, bukannya rileks dan tenang.
Kekhawatiran ini memunculkan ide untuk membiasakan anak untuk tidur terpisah dari orangtua sedini mungkin.
Padahal hal tersebut tidak berevolusi sama sekali dalam melindungi dan memberi makan bayi sepanjang malam.
Pakar pengasuhan anak yang otoritatif cenderung mendukung otonomi bayi (melatih kemandirian anak sejak dini), dengan mendorong orang tua untuk melatih bayi tidur sendiri.