Tips Parenting: Si Kecil Mudah ‘Jijik’ dan Takut Kotor? Bisa Jadi Gejala SPD atau Sensory Processing Disorder

Photo Author
- Selasa, 7 November 2023 | 14:05 WIB
Anak dengan gejala sensory processing disorder yang sensitif terhadap bau (GENMUSLIM.id/ dok : mommiesdaily.com)
Anak dengan gejala sensory processing disorder yang sensitif terhadap bau (GENMUSLIM.id/ dok : mommiesdaily.com)
GENMUSLIM.id- Orang tua sering kali dibuat bingung oleh perilaku anak nya, apalagi jika anak menunjukkan gejala Sensory Processing Disorder yang belum dipahami oleh orang tua.

Padahal jika tak segera diatasi dengan tepat, Sensory Processing Disorder bisa menjadi batu hambatan untuk proses tumbuh kembang si kecil, lho Bun.

Sensory Processing Disorder dapat didefinisikan sebagai gangguan sensoris pada anak, yaitu ketika otak memberikan respon yang tidak wajar saat tubuh mendapatkan rangsangan, bisa berupa cahaya, sentuhan atau bentuk lain nya.

Sensory atau rangsangan, tentu tak dapat lepas dari fungsi panca indera.

Baca Juga: Tips Parenting: Kenali Dampak Positif dan Negatif Tiger Parenting, Pola Asuh Otoriter yang Dipilih Orang Asia

Namun demikian bukan berarti anak yang mengalami gejala SPD akan menunjukkan gejala yang sama. Atau, seluruh panca indera akan merespon secara berlebihan.

Karena kondisi ini akan sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Maka orang tua wajib tahu lebih lanjut mengenai gejala dan cara mengatasinya.

Gejala SPD atau Sensory Processing Disorder Pada Anak

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, bahwa setiap anak bisa jadi memiliki gejala yang tidak sama.

Setidak nya ada level tertentu yang bisa menjadi acuan umum, apakah gejala SPD yang ditunjukkan masih bisa diatasi secara mandiri oleh orang tua, atau membutuhkan terapi khusus.

Gejala anak yang mengalami Sensory Processing Disorder dapat terbagi menjadi dua, yaitu yang kurang sensitive terhadap rangsangan dan yang terlalu sensitive terhadap rangsangan.

Bagi  anak yang kurang sensitive, mereka cenderung tidak bisa duduk tenang, gemar melompat dari tempat yang tinggi, berjalan sambil berputar, sering mengunyah sesuatu (benda yang bukan makanan), tidak menyadari ketika hidung meler atau wajah kotor dan beberapa anak juga akan mengalami masalah tidur.

Baca Juga: Hari Ayah Nasional 2023: Pentingnya Ayah Perlu Tingkatkan Skill Ngobrol! Ini Manfaatnya untuk Anak

Sebalik nya, anak yang terlalu sensitive akan memberikan respon berlebihan terhadap sentuhan, suara, tekstur, bau dan cahaya.

Anak denga gejala SPD yang terlalu sensitive pada rangsangan berupa sentuhan akan gampang jijik dan takut kotor. Beberapa yang lain, tak suka dengan tekstur makanan terlalu lembut seperti bubur atau terlalu keras,  dan ini sering kali menjadi salah satu penyebab GTM pada anak.

Baca Juga: Tips Parenting: Pola Asuh Gen Z dan Generasi Alfa yang Tepat di Era Digital, Ini yang Harus Diperhatikan!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dwi Nur Ratnaningsih

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X