Perlu diperhatikan juga, orang tua mungkin berpikir anak laki-laki lebih mudah mengatasi patah hati.
Padahal remaja perempuan dan laki-laki itu sama saja akan kesusahan dalam mengatasi perpisahan.
Bahkan bisa lebih buruk, tergantung dari karakter anak. Maka berikan kadar simpati dan empati yang sama untuk keduanya.
Tanyakan apakah anak ingin nasihat atau curhat
Ketika remaja mulai curhat tentang patah hatinya, jangan terburu-buru untuk menanggapi.
Biarkan anak menyelesaikan ceritanya dan melampiaskan perasaannya.
Jika orang tua punya saran, jangan langsung disampaikan. Tanyakan dulu apakah anak menginginkan saran atau tidak.
Apabila tidak, jangan berikan sarannya karena sebenarnya anak hanya ingin curhat ke orang tuanya bukan dinasihati.
Sampaikan nasihat atau saran ketika anak memang meminta solusi dari masalahnya.
Perlu diingat berikanlah jawaban yang netral. Usahakan jangan menyudutkan siapapun, baik anak ataupun orang lain.
Pada dasarnya, remaja yang sedang patah hati hanya ingin didengar.
Maka penting juga bagi orang tua untuk fokus mendengarkan. Kurangi gangguan dengan meletakkan ponsel atau menutup laptop.
Dorong remaja untuk melanjutkan rutinitas normalnya
Walaupun sulit, tetap dorong anak melanjutkan rutinitas normalnya di rumah, sekolah, ataupun lingkungan sekitarnya.