Namun, bayi lama-lama bisa mengarah pada obesitas dan berdampak pada perkembangan anak hingga dewasa.
Bayi yang terlalu gemuk akan memiliki beragam resiko kesehatan, karena itulah orang tua perlu memantau berat badan bayi agar tetap ideal.
Untuk mengetahui seberapa baik pertumbuhan bayi setiap bulannya, dokter dan spesialis kesehatan anak sering mengacu pada tabel berat badan bayi menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Hal ini karena berat badan merupakan salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang bayi sudah ideal sesuai usianya atau belum.
Tabel berat badan bayi dari WHO ini juga dapat menjadi acuan bagi para dokter untuk memantau adanya risiko masalah pertumbuhan, apabila bayi mengalami penurunan berat badan yang terlalu drastis maupun kenaikan yang terlalu tinggi.
Misalnya berdasarkan tabel berat bayi yang dirilis oleh WHO berat badan bayi usia 12 bulan atau 1 tahun adalah 6,8 - 12,0 kg untuk bayi perempuan, sedangkan untuk bayi laki-laki beratnya 7,5 - 12,4 kg.
Menurut Dokter Anak Karen Gill, M.D, dalam ilmu parenting, orang tua baru biasanya ragu apakah bayi mengalami obesitas atau tidak.
Pada umumnya pertambahan berat badan bayi hingga usia 1 tahun memang sangat pesat.
"Bahkan, ketika Anda mengamati pertumbuhan dan perkembangan bayi, dia bisa memiliki berat badan 2 kali lipat beratnya saat lahir ketika berusia 6 bulan,"
" Ketika merayakan ulang tahun pertamanya pun, berat badan lahirnya sudah bisa mencapai 3 kali lipat," ujar Gill seperti yang dilansir Genmuslim dari Healthline, pada Selasa, 24 Oktober 2023.
Para pakar parenting dari Harvard University sepakat bahwa bayi yang obesitas pada 2 tahun pertama usia ia lebih berisiko mengalami masalah kesehatan, bahkan, ini bisa terjadi hingga ketika ia tumbuh dewasa.
"Itulah mengapa, penting bagi orang tua untuk selalu memantau pertumbuhan berat badan dan tinggi badan bayi sesuai usianya," ujar Gill.
Ada beberapa ciri-ciri bayi obesitas salah satunya
lipatan kulit banyak ditemukan di tubuh.
Memang, tubuh bayi terkesan berlipat-lipat namun, waspadai jika kulit bayi yang berlipat terlihat. Lipatan tebal tersebut adalah tumpukan lemak.
Ciri selanjutnya yakni berat badan bayi bertambah terlalu cepat.
Berat badan bayi biasanya diamati dengan kurva pertumbuhan, bila kurva terlihat naik drastis, hal ini bisa menjadi pertanda bahwa bayi obesitas.
"Bayi yang obesitas juga sulit tidur, hal ini dikarenakan obesitas memengaruhi metabolisme dan siklus bangun dan tidur bayi sehingga kualitas tidur pun menurun," ujar Gill.
Beberapa hal yang bisa menjadi pemicu terjadinya obesitas pada bayi adalah
Ibu yang mengalami diabetes gestasional, metode persalinan, dan konsumsi susu formula berlebih.
"Pada umumnya bayi yang mendapatkan ASI eksklusif berat badannya cenderung naik lebih perlahan dibandingkan dengan susu formula atau keduanya," ujar Gill.
Beberapa bahaya yang bisa mengancam bayi obesitas diantaranya tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi.
Hal ini berisiko menyebabkan penyakit jantung. Bayi juga mengalami masalah pernapasan, seperti asma dan napas berhenti mendadak saat tidur (sleep apnea).
Selain itu, bayi yang obesitas juga rentan mengalami nyeri sendi dan rasa tidak nyaman pada otot dan tulang.
Organ liver berlemak, batu empedu, asam lambung mudah naik (GERD).
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah bayi obesitas.
Pencegahan ini bisa dilakukan bahkan sejak ibu hamil yakni selalu melakukan pemeriksaan antenatal care secara berkala setiap bulannya untuk memantau pertambahan berat badannya.
"Jangan lupakan pentingnya olahraga saat hamil yang bisa membantu menjaga berat badan sekaligus kebugaran tubuh," ujar Gill.
Selanjutnya kenali tanda bayi kenyang dan beri susu secukupnya.
Takaran pemberian susu formula harus tepat agar tidak berlebihan.
Apabila diperlukan, orang tua juga bisa berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter untuk tahu komposisi dan kandungan yang paling tepat.
Terdapat riset membuktikan bahwa memberikan makanan padat sebelum usia 4 bulan mampu meningkatkan risiko bayi obesitas di umur 3 tahun, karena itu berikan MPASI pada bayi 6 bulan.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "GENMUSLIM PARENTING", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/DAUxgNwGoIWG3OXb6LQChn, atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.