GENMUSLIM.id - Apabila seorang pemelajar berkeinginan untuk dapat menguasai Bahasa Arab, maka ilmu nahwu shorof sebagai bagian dari cabang keilmuannya mesti dikuasai.
Berbicara mengenai ilmu shorof—yang mana oleh Gufron Khozin disebut sebagai disiplin ilmu yang membahas asal muasal kalimat bukan dari segi i’rob dan bina’—di dalamnya terdapat pelajaran ihwal kaidah ilal. Apa itu kaidah ilal?
Dilansir oleh GENMUSLIM.id dari buku TERJEMAH QAWA'IDUL I'LAL DALAM ILMU SHOROF oleh Himmatul Istiqomah pada Kamis, 17 Oktober 2024.
I'lal adalah merubah kalimah (kata) dari asalnya tanpa merusak beberapa maknanya, melainkan untuk memperbaiki kalimah tersebut sehingga yang semula berat dalam pengucapannya menjadi ringan diucapkan.
Adapun inti dari kaidah i'lal itu sendiri di dalamnya terdapat beberapa konsep, yaitu: qalb (membalik) atau ibdal (mengganti),
Naql (memindah), hadf (membuang), ziyadah (menambahi) dan idgham (memasukkan).
Berikut ini kaidah-kaidah i'lal yang perlu diketahui bagi teman-teman pemelajar bahasa Arab.
Kaidah Ke-16
Baca Juga: Nahwu Shorof: Penting Diketahui! Tiga Kaidah Ilal Bagi Para Pemelajar Bahasa Arab PART 5
إِذَا وَقَعَتِ الْوَاوُ بَعْدَ كَسْرَةٍ تَسَكَّنَتْ تَصِرْ يَا كَقِيْلَ بَعْدَ نَقْلٍ فِي قُوِلَا
"Bilamana terdapat wawu mati jatuh sesudah harakat kasrah, maka wawu tersebut harus dibalik menjadi ya. Contoh : َقِيْل asalnya َقُوِل"
Kaidah Ke-17
إِذَا كَانَ الْفَاءُ اِفْتَعَلَ صَادًا أَوْ صَادًا أَوْ ضَادً أَوْ طَاءً أَوْ ظَاءً قَلِبَتْ تَاؤُهُ طَاءً لِتَعَسُّرِ النَّطْقِ بِهَا بَعْدَ هَذِهِ الْحُرُوفِ وَإِنَّمَا تُقْلَبُ التَّاءُ بِالطَّاءِ لِقُرْبِهِمَا مَخْرَجًا نَحْوُ اِصْطَلَحَ أَصْلُهُ اِصْتَلَحَ وَ اِضْطَرَبَ أَصْلُهُ اِضْتَرَبَ