"Bilamana fa' fi'il kalimah wazan َاِفْتَعَل berupa huruf shad, atau dhad, atau tha', atau dha' (huruf ithbaq),
Maka huruf ta' yang jatuh sesudah huruf ithbaq tersebut harus diganti tha', demi kemudahan mengucapkannya.
Digantinya Ta' dengan Tha' karena dekatnya makhraj keduanya.
Contoh :
اِصْطَلَحَ Kata
Aslinya adalah اِصْتَلَحَ
اِضْطَرَبَ Kata
Aslinya adalah اِضْتَرَبَ"
Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat: Resep Ampuh Mengatasi Was-Was dalam Aqidah dan Ibadah Serta Kekhawatiran
Kaidah Ke-18
إِذَا كَانَ فَاءُ اِفْتَعَلَ دَالاً أَوْ ذَالاً أَوْ زَايًا قُلِبَتْ تَاؤُهُ دَالاً لِعُسْرِ النُّطْقِ بِهَا بَعْدَ هَذِهِ الْحُرُوفِ وَإِنَّمَا تُقْلَبُ التَّاءُ بِالدَّالِ لِقُرْبِهِمَا مَخْرَجًا نَحْوُ اِدَّرَأَ أَصْلُهُ اِدْتَرَأَ وَ اِذَّكَرَ أَصْلُهُ اِذْتَكَرَ وَ اِزْدَجَرَ أَصْلُهُ اِزْتَجَرَ
"Bilamana fa' fi'il wazan berupa huruf dal, atau dzal, atau zay, maka huruf ta' (ta' zaidah wazan َاِفْتَعَل) yang jatuh sesudah huruf-huruf tersebut harus diganti dal, demi kemudahan mengucapkannya.
Digantinya ta' dengan dal karena keduanya memiliki makhraj yang berdekatan.
Baca Juga: Nuansa Cinta Yang Beragam Dalam Bahasa Arab, Serta Arti Setiap Istilah Yang Perlu Anda Ketahui
Contoh:
اِدَّرَأَ Kata
اِدْتَرَأَ Aslinya adalah
اِذَّكَرَ Kata
اِذْتَكَرَ Aslinya adalah