Nahwu Shorof: Part 4! Inilah Tiga Kaidah I'lal yang Penting Bagi Para Pembelajar Bahasa Arab

Photo Author
- Sabtu, 12 Oktober 2024 | 14:38 WIB
Belajar Nahwu Shorof, Tiga Kaidah I'lal yang Penting Diketahui Bagi Para Pemelajar Bahasa Arab (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Arnawan Dwi Nugraha/Canva)
Belajar Nahwu Shorof, Tiga Kaidah I'lal yang Penting Diketahui Bagi Para Pemelajar Bahasa Arab (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Arnawan Dwi Nugraha/Canva)

GENMUSLIM.id - Ilmu Nahwu Shorof merupakan bagian dari anasirul lughah yang menjadi salah satu bagian paling urgen untuk dipelajari bagi seorang pemelajar yang berkeinginan untuk dapat menguasai Bahasa Arab.

Berbicara mengenai ilmu shorof, di dalamnya terdapat pelajaran ihwal kaidah i'lal. Apa itu kaidah i'lal?

Dilansir oleh GENMUSLIM.id dari buku TERJEMAH QAWA'IDUL I'LAL DALAM ILMU SHOROF oleh Himmatul Istiqomah pada Sabtu, 11 Oktober 2024.

I'lal ialah merubah kalimah dari asalnya tanpa merusak beberapa maknanya, melainkan untuk memperbaiki kalimah tersebut sehingga yang semula berat dalam pengucapannya menjadi ringan diucapkan.

Baca Juga: Nahwu Shorof: Sudah Tau Belum? Berikut Ini Tiga Kaidah Ilal yang Penting Bagi Para Pemelajar Bahasa Arab, PART 3!

Sementara dalam bukuالتصريف و الإعلال Teori dan Praktik karya Syarifuddin & Andri Warseto disebutkan bahwa i'lal adalah merubah huruf illat, baik dengan cara dibuang (hazfun), diganti (Ibdal), disukunkan (iskan), maupun dimasukkan (idgam). Adapun huruf 'illat ada tiga jenis, yaitu: Alif (ا), Wawu (و), dan ya' (ي).

Di bawah ini adalah tiga kaidah i'lal yang perlu diketahui bagi para pemelajar bahasa Arab.

Kaidah Ke-10

إِذَا الْتَقَتَا الْهَمْزَتَانِ فِي كَلِمَةٍ وَاحِدَةٍ ثَانِيَتُهُمَا سَاكِنَةٌ وَجَبَ إِبْدَالُ الثَّانِيَةِ بِحَرْفٍ نَاسَبَ إِلَى حَرْكَةِ الْأُوْلَى نَحْوُ آمَنَ أَصْلُهُ أَأْمَنَ وَ أُوْمُلْ أَصْلُهُ أُؤْمُلْ وَ إِيْدِمْ أَصْلُهُ إِئْدِمْ

"Bilamana terdapat dua huruf Hamzah berkumpul sejajar dalam satu kalimah, yang nomor dua sukun, maka huruf hamzah ini harus diganti dengan huruf yang sesuai dengan harakah Hamzah yang pertama. Contoh َآمَن asalnya أَأْمَنَ , ْأُوْمُل asalnya ْأُؤْمُل , dan إِيْدِمْ asalnya إِئْدِمْ"

Kaidah Ke-11

إِنَّ الْوَاوَ وَالْيَاءَ السَّاكِنَتَيْنِ لا تُبْدَلَانِ آلِفًا إِلَّا إِذَا كَانَ سُكُونُهُمَا غَيْرَ أَصْلِيٍّ بِأَنْ نُقِلَتْ حَرَكَتُهُمَا إِلَى مَا قَبْلَهُمَا نَحْوُ أَجَابَ أَصْلُهُ أَجْوَبَ وَ أَبَانَ أَصْلُهُ أَبْيَنَ

"Wawu atau ya' yang sukun, keduanya tidak boleh diganti alif, kecuali jika sukunnya tidak asli dengan sebab pergantian harakat keduanya pada huruf sebelumnya. Contoh: أَجَابَ asalnya أَجْوَبَ dan أَبَانَ asalnya أَبْيَنَ"

Baca Juga: Nuansa Cinta Yang Beragam Dalam Bahasa Arab, Serta Arti Setiap Istilah Yang Perlu Anda Ketahui

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Buku TERJEMAH QAWA'IDUL I'LAL DALAM ILMU SHOROF

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X