GENMUSLIM.id - Kita sebagai manusia lahiriyahnya memiliki perasaan dan pikiran yang berasal dari emosi, baik itu pikiran positif maupun perasaan yang positif dan sebaliknya.
Pikiran positif dan perasaan positif akan selalu ada bila kita berbahagia, perasaan yang senang, keadaan mental maupun fisik sehat.
Maka pikiran positif dan perasaan positif akan selalu mengalir dalam diri kita, bahkan akan ada efek yang positif juga.
Baca Juga: Haruskah Niat Puasa Ramadhan Diucapkan pada Malam Hari, Bagaimana Hukumnya? Mari Kita Simak!
Dilansir dari Youtube Pencinta dr Aisah Dahlan, CHt oleh Genmuslim.id pada hari Ahad, 18 Februari 2024. Bahwa emosi kita akan menjadi pengaruh dalam diri kita.
Emosi sangat berhubungan dengan otak manusia, Allah menciptakan manusia dengan wujud yang sempurna bahkan otak pun akan terbagi-bagi. Ada otak besar, otak kecil, terdapat dua belahan. Ada belahan kanan dan kiri.
Bahkan di dalam otak kita sudah di set sama Allah SWT dengan program- program yang akan dibutuhkan oleh kehidupan manusia.
Dalam sebuah penelitian dengan mesin MRI otak kita bisa terlihat, dan dapat diteliti bentuk otak bila berpikiran positif dan bentuk otak bila berpikiran negatif maka akan terlihat. Masya Allah
Rasulullah SAW bersabda “Perjuangan seumur hidup itu adalah perjuangan mengelola hawa nafsu, dikarenakan emosi adalah suatu hawa nafsu.”
Allah mengingatkan kita harus pandai-pandai mengelola hawa nafsu, kalau kita tidak bisa mengelola hawa nafsu maka derajat kita jauh dibawah binatang. Nauzubillahiminzalik
Karena otak emosi manusia juga terdapat di otak mamalia. Jadi kita harus sebisa mungkin mengontrol otak emosi kita dengan pikiran yang positif.
Beberapa jenis -jenis emosi apabila kita lihat dengan EEG, kita dapat melihat gelombang gelombang emosi dan dapat diukur dan di sebut Heart atau frekuensinya. Makin kebawah semakin rendah semakin negatif