Saat orang tua mengharuskan dirinya menjadi sempurna bagi anak-anak, tetapi kenyataannya tak sesuai, maka akan timbul masalah.
Orang tua akan merasa gagal dan menyalahkan diri sendiri atas ketidaksempurnaan yang terjadi.
Sementara itu, orang tua yang cukup baik akan menyadari bahwa segala sesuatu dapat berubah dan ketidaksempurnaan itu ada.
Orang tua yang cukup baik akan menyadari dan menerima ketidaksempurnaan dirinya sehingga ketika terjadi kesalahan dalam parenting, mereka tak akan menyalahkan diri sedemikian rupa.
Salama kesalahan yang dilakukan tak terlalu fatal, masih batas wajar, anak-anak akan tetap baik-baik saja.
2. Orang tua yang cukup baik lebih mementingkan pengalaman anak di masa anak-anak dibandingkan masa depan anak setelah dewasa
Tugas orang tua adalah memastikan anak memiliki pengalaman masa kanak-kanak yang menyenangkan, memuaskan, dan tanpa penyesalan.
Masa depan anak adalah tanggung jawab anak karena saat dewasa anak akan menentukan tujuan dan pilihannya sendiri.
Orang tua yang baik akan membantu anak menuju masa depan dengan menyediakan kondisi untuk mencapai masa anak-anak yang memuaskan.
Masa anak-anak yang memuaskan ditandai dengan anak merasa aman dalam berhubungan dengan orang tua, dapat mempercayai dan dipercaya, serta memiliki lingkungan aman untuk bermain, mengeksplorasi, dan belajar untuk berteman dan berinteraksi dengan orang lain.
Gray menegaskan dalam artikelnya bahwa masa anak-anak yang membahagiakan akan berpengaruh pada masa dewasa yang bahagia.
Baca Juga: Wanita Berbahaya! Akhir Masa Hidup Ali bin Abi Thalib, Akibat Syarat Pernikahan
3. Orang tua yang cukup baik yakin bahwa pola asuh mereka yang cukup baik sudah cukup baik
Orang tua cukup memberikan pengasuhan dengan tenang, percaya diri, dan tidak terlalu cemas akan menciptakan rasa aman bagi anak.