GENMUSLIM.id— Kematian adalah hal pasti yang terjadi dalam setiap kehidupan, tanpa terkecuali Khalifah, salah satunya Ali bin Abi Thalib.
Mari kita mulai menyusuri pikiran tentang bagaimana keadaan hembusan terakhir napas ini yang bahkan seorang Ali bin Abi Thalib meninggal dunia akibat dibunuh.
Pembunuhan itu dilakukan ketika Ali bin Abi Thalib hendak membangunkan subuh dan kepalanya dipukul menggunakan pedang.
Sisihkan satu masa tentang diri ini bagaimana ajal menemui diri apabila Khalifah Ali bin Abi Thalib saja dibunuh.
Beliau merupakan orang yang sejak kecil bersama Rasulullah sallahu'alaihi wa salam dan menikah dengan putri Rasulullah.
Dilansir Genmuslim dari Sirah Nabawiyah Rabu, 4 Oktober 2023 bahwa saat pemerintahan Ali bin Abi Thalib, sedang memuncaknya kaum khawarij (pembelot) yang sudah sering melakukan ketidakamanan.
Ketidakamanan itu diketahui oleh Ali bin Abi Thalib sudah sampai pada kerusakan dan kenyamanan yang membahayakan masyarakat.
Banyak bangsa yang mengagumi beliau, tetapi banyak juga yang menjadi penyebab pora poranda negeri, termasuk pembelot.
Rencana bermula saat seorang Khawarij yang bernama Abdurrahman bin Muljim yang melamar seorang wanita bernama Qitham.
Cinta memang buta, pun terjadi dengan Abdurrahman bin Muljim kala itu yang juga menjadi kaum pembelot.
Qitham meminta syarat pernikahan berupa perbuatan Abdurrahman untuk membunuh Ali bin Abi Thalib.
Tentunya Abdurrahman bin Muljim yang memang memiliki niat membunuh Ali bin Abi Thalib ini menyambut dengan gembira syarat tersebut.
Terjadilah pernikahan keduanya dan keinginan membunuh Ali bin Abi Thalib semakin kencang dilontarkan Qitham.
Keinginan Qitham Ini sebenarnya dikuasai oleh meninggalnya ayah dan saudaranya di peristiwa Nahrawan.
Ali bin Abi Thalib yang saat itu memiliki kebiasaan membangunkan orang untuk sholat subuh berjamaah melakukan kebiasaannya tersebut.
Saat itu tepat Jumat, 17 Ramadhan di tahun 40 Hijriah terjadilah tragedi tersebut yang ketika itu Abdurrahman bin Muljim lakukan.
Bersama dua temannya Abdurrahman bin Muljim memukul kepala Ali bin Abi Thalib dengan pedang hingga darah membasahi jenggot Ali bin Abi Thalib.
"Jika aku mati, bunuhlah ia, tetapi jika aku hidup, aku tahu bagaimana bertindak terhadapnya."
Begitulah ucapan Ali bin Abi Thalib sebelum lisan berganti menjadi ucapan 'La Ilaha ilallah' hingga sakaratul maut hadir di usia 40 tahun.
Abdurrahman bin Muljim akhir masa hidupnya adalah di-qishash oleh Hasan Radhiyall'ahu dan jasadnya dibakar.
Jadi sudah berpikir bagaimana akhir hidupmu?***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.