GENMUSLIM.id - Pemerintah tengah menghitung anggaran tambahan gaji guru sebesar Rp2 juta per bulan, sesuai janji kampanye Prabowo dan Gibran.
Wacana kenaikan gaji guru ini mendapat perhatian serius dari Komisi X DPR RI, yang berencana memanggil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Abdul Mukti untuk membahas lebih lanjut langkah-langkah terkait kebijakan tersebut.
Wakil Ketua Komisi X, Ledia Hanifa Amaliah, menekankan pentingnya kejelasan kriteria yang menjadi patokan dalam pemberian tambahan gaji guru ini.
Kriteria tersebut harus benar-benar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan agar kebijakan tambahan gaji guru ini memberikan dampak optimal pada kesejahteraan.
Isu kesenjangan antara kesejahteraan gaji guru madrasah dan gaji guru pendidikan umum juga menjadi sorotan dalam pembahasan ini.
Hal tersebut dinilai penting agar ketimpangan dalam kesejahteraan gaji guru bisa segera diatasi, sehingga guru madrasah dapat merasakan manfaat yang setara.
Selain aspek finansial, peningkatan kesejahteraan gaji guru diharapkan juga mencakup peningkatan profesionalisme dan kualitas kerja guru.
Komisi X DPR juga menyoroti kendala dalam pemanggilan peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang memerlukan masa tunggu hingga 40 tahun.
Kondisi ini memperlambat proses sertifikasi gaji guru, yang berimbas pada keterlambatan perkembangan karir profesional guru.
Baca Juga: Mendidik Gen Z: Teknik Seorang Guru Agar Selalu Disukai dan Tidak Dicuekin Anak Didik di Sekolah
Dilansir GENMUSLIM dari akun YouTube kemendikdasmen pada Senin, 18 November 2024, Presiden Prabowo melalui kementerian terkait telah menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan, termasuk kenaikan gaji guru sebesar Rp2 juta per bulan.
Namun, kriteria penerima tambahan gaji guru ini masih menjadi pertanyaan besar.
Berbagai pihak khawatir tanpa standar jelas, kenaikan gaji guru ini tidak efektif dalam mengatasi ketimpangan kesejahteraan.
