GENMUSLIM.id - Nahwu Shorof, dua disiplin ilmu yang lazimnya dipelajari di pondok pesantren ini amat penting dalam rangka penguasaan bahasa Arab.
Dalam ilmu nahwu, sebuah kata terbagi menjadi tiga, yakni isim, fi'il, dan huruf.
Setelahnya, isim bila ditinjau dari sisi jumlahnya diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu isim mufrod, isim tasniyah, dan isim jamak.
Isim jamak itu sendiri bila diperinci digolongkan menjadi tiga, yakni jamak mudzakkar salim, jamak muannas salim, dan jamak taksir.
Baca Juga: Nahwu Shorof: Berikut Ini Jamak Taksir Beserta Bentuk Mufrodnya, Yuk Simak Part 4 Selengkapnya!
Berbicara mengenai jamak taksir, ia merupakan jamak yang pecah dari bentuk mufrodnya. Jama' jenis ini secara umum tidak memiliki aturan baku.
Jama' taksir terbagi dua bagian: jama' qillah (minor plural) dan jama' katsrah (mayor plural).
Jama' qillah adalah isim yang menunjukkan hitungan tiga sampai sepuluh.
Sedangkan jama' katsrah adalah isim yang menunjukkan hitungan di atas sepuluh sampai tidak ada batasannya.
Jamak taksir dapat diketahui dengan mendengarkan kalam (perkataan) orang Arab atau menghafalkan dari kamus.
Dalam banyak kasus, terdapat kata yang memiliki lebih dari satu bentuk jamak taksir, seperti kata ٌطَالِب (penuntut ilmu). Ia memiliki dua bentuk jamak taksir, yaitu طَلَبَةٌ dan طُلَّابٌ.
Poin utamanya adalah kita mau tidak mau menghafalkan setiap jamak taksir yang sudah kita pelajari, karena tidak ada rumus khusus yang mencakup semua kata bahasa Arab.
Dilansir oleh GENMUSLIM.id pada Rabu, 6 November 2024 dari buku Kamus Jama' Taksir karya Ujang Hudaya, di antara 20 contoh jama' taksir ialah sebagai berikut.