Setiap jilid memiliki fokus pembelajaran yang berbeda, memastikan santri memahami setiap aspek bacaan Al-Qur'an secara mendalam sebelum melanjutkan ke tingkat berikutnya.
Materi pembelajaran dalam metode Yanbu'a diambil langsung dari Al-Qur'an dan hadits, menjadikannya lebih otentik dan bermakna.
Contoh-contoh yang digunakan dalam pembelajaran pun berasal dari ayat-ayat Al-Qur'an, membantu santri langsung mempraktikkan ilmu yang dipelajari pada bacaan yang sebenarnya.
Pesantren ini juga menekankan pentingnya "musyafahah" atau pembelajaran langsung dari guru yang memiliki sanad (mata rantai keilmuan) yang tersambung hingga Rasulullah SAW.
Sistem ini memastikan keaslian dan ketepatan bacaan yang diajarkan, sekaligus menjaga tradisi pembelajaran Al Quran yang telah berlangsung selama berabad-abad.
Keberhasilan metode Yanbu'a tidak lepas dari peran para pengajar yang kompeten, khususnya para putra KH. Muhammad Arwani Amin, seperti KH. Muhammad Ulinnuha Arwani dan KH. Muhammad Ulil Albab Arwani.
Dedikasi mereka dalam mengembangkan dan menyebarluaskan metode ini telah menghasilkan ribuan santri yang mampu membaca Al-Qur'an dengan fasih dan benar. ***