GENMUSLIM.id - Nahwu Shorof merupakan ilmu yang penting untuk dikuasai sebagai sarana memahami Bahasa Arab.
Di dalamnya, terdapat unsur-unsur penting seperti isim, fi'il, dan huruf.
Isim sendiri dapat dirinci menjadi sub-sub bagian yang lebih kompleks.
Dari sisi keberterimaannya terhadap tanwin, isim dibagi menjadi dua, yaitu isim munshorif dan isim ghoiru munshorif (mamnu' minassharfi).
Berbicara mengenai isim ghoiru munshorif, hukum asalnya ialah majrurnya dengan fathah.
Akan tetapi, dilansir oleh GENMUSLIM.id pada Selasa, 8 Oktober 2024 dari buku Ilmu Nahwu Untuk Pemula karya Abu Razin & Ummu Razin bahwasanya terdapat dua keadaan 'agak laen' yang menjadikan isim ghoiru munshorif boleh berharakat kasrah ketika majrur, yaitu:
Baca Juga: Pembagian Jumlah dalam Bahasa Arab, Mengenal 3 Jenis Kalimat yang Perlu Difahami oleh Pelajar
- Ketika dilekati Alif-lam (ال)
Isim ghoiru munshorif, khususnya yang bukan ma'rifat dari asalnya (nama), ketika dilekati alif-lam (ال), ia majrur dengan kasrah. Contohnya:
وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ (١٨٧)
"Janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam masjid-masjid." (Al Baqarah: 187)
Lafadz الْمَسَاجِدِ merupakan isim ghoiru munshorif, ia majrur dengan kasrah musabab dilekati alif-lam (ال).
- Menjadi Mudhaf
Manakala isim ghoiru munshorif menjadi mudhaf (bukan mudhaf ilaih), ia juga majrur dengan kasrah. Contohnya: