Dalam sebuah nazam disebutkan:
مُبْتَدَاءٌ زَيْدٌ وَعَاذِرٌ خَبَر
إِنْ قُلْتَ زَيْدٌ عَاذِرٌ مَنِ اعْتَذَرْ
Kebanyakannya awal kalam mubtada. Bila isim khobar setelah mubtada'.
وَرَفَعُوْا مُبْتَدَاءً بِالْإِبْدَاء
كَذَاكَ رَفْعُ خَبَرِ بِالْمُتَدَاءِ
Sebab jadi awalan mubtada rafa'. Sebab adanya mubtada khobar rafa'.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Dia Kumpulan Peribahasa dalam Bahasa Arab yang Kaya Makna. Yuk, Pelajari Bersama!
Disebutkan bahwa mubtada itu harus:
1. Berupa isim
Isim yang dimaksud di sini bisa isim shorih, muawwal, maupun dhomir munfasil.
Contoh:
a. زَيْدٌ قَائِمٌ (Isim shorih)
b. وَ أَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَكُمْ (Isim muawwal)
c. أَنَا قَائِمٌ (Isim domir)
2. Dibaca rafa'
Rafa' yang dimaksud di sini bisa rafa' zahir, rafa' muqaddar, maupun rafa' mahal.
Baca Juga: JARANG DIKETAHUI! Ini Dia Macam Macam Alif Lam ال Dalam Ilmu Nahwu Beserta Penjelasannya
Contoh:
a. زَيْدٌ قَائِمٌ (rafa' zahir)
b. غُلَامِيْ قَائِمٌ (rafa' muqaddar)
c. هُوَ قَائِمٌ (rafa' mahal)
3. Sepi dari 'amil lafdzi
'Amil lafdzi yang tidak boleh masuk pada mubtada yang dimaksud di sini yaitu 'amil lafdzi yang asli.
Artinya, apabila 'amil lafdzi yang masuk pada mubtada merupakan 'amil lafdzi yang zaidah atau syibh zaid maka boleh masuk.
Contoh:
a. بِحَسْبِكَ دِرْهَامٌ (zaidah)
b. رُبَّ رَجُلٍ كَرِيْمٍ لَقِيْتُهُ (syibh zaid). ***