GENMUSLIM.id - Ilmu Nahwu merupakan salah satu bagian dari ilmu Bahasa Arab yang mempelajari tentang bagaimana menyusun kalimat yang sesuai dengan kaidah dalam Bahasa Arab,
Baik berkaitan dengan letak kata ataupun kondisi kata (harakat akhir dan bentuk) dalam suatu kalimat.
Dengan ilmu ini insya Allah seseorang akan mampu membaca kitab berbagai cabang keilmuan dalam berbahasa Arab, meskipun pada saat yang sama juga harus dibarengi dengan kaidah-kaidah ilmu shorof dan i'lal.
Oleh karena itu, disebutkan dalam kitab Syadzarat Dzahab bahwasanya Imam Syafi'i berkata:
Baca Juga: Ini Dia Kumpulan Mahfudzot Bahasa Arab dan Artinya Dalam Bahasa Indonesia, Yuk Simak Selengkapnya!
مَنْ تَبَحَّرَ فِي النَّحْوِ اهْتَدَى إِلَى جَمِيعِ الْعُلُومِ
"Barangsiapa yang menguasai ilmu Nahwu, dia dimudahkan untuk memahami seluruh ilmu."
Ketika kita belajar ilmu nahwu pasti tak asing dengan istilah mubtada. Nah dalam artikel ini kita akan membahas secara mendalam mengenai mubtada.
Dilansir oleh GENMUSLIM dari buku Risalatul Aqlam fi tarjamati Nushusil A'lam pada Rabu, 21 Agustus 2024.
Mubtada adalah isim yang dibaca rofa yang sepi dari amil lafdzi yang asli.
Mubtada biasa disebut juga dengan subjek.
Mubtada dapat berupa: isim nama/alam, isim yang ada "ال" -nya, isim dhomir, isim isyaroh isim mausul, serta isim yang diidhofahkan.
Pada umumnya mubtada berada di awal kalimat, namun ia juga bisa diakhirkan (mubtada muakhor). Hal ini terjadi bila mubtada didahului oleh jer-majrur atau dhorof-madzruf.
