GENMUSLIM.id - Bullying menjadi salah satu masalah yang banyak menimpa anak-anak. Dan si pelaku pembully biasanya selalu menunjukkan sikap agresifnya ketika ia hendak berulah.
Tindakan bullying yang biasanya sering dilakukan oleh si pembully, berupa kontak fisik, seperti saling dorong-mendorong, memukul, dan mencubit. Adapun berupa perkataan seperti hinaan.
Namun, apakah benar anak pelaku bullying atau si pelaku pembully itu ada hubungannya dengan luka pengasuhan orang tua di dalam rumah?
Dilansir Genmuslim pada vidio yang berdurasi 4 menit di akun YouTube @Buka Buku, pada Kamis, 22 Februari 2024. Bahwa ternyata anak yang suka membully mereka mengalami luka dalam pola pengasuhan dari orang tua di rumah.
Anak yang suka membully biasanya ia memiliki sebuah luka pengasuhan yang teramat dalam oleh orang tuanya.
Mengapa demikian?
Karena ternyata anak yang suka membully, biasanya mereka pun merasakan perlakukan yang sama (dibully) oleh orang tuanya di dalam rumah.
Seperti mendapatkan bullying melalui kata-kata yang diucapkan oleh keluarganya, seperti ayah dan ibunya.
Sehingga dalam hal ini, ketika ia bersama teman-teman dilingkungan sekolahnya, ia akan menirukan gaya orang tuanya di rumah ketika membully dirinya, dengan melampiaskan bullying kepada orang lain.
Karena jika kasus bullying yang menimpa dirinya di dalam rumah oleh kedua orang tuanya. Ia tidak memiliki kekuatan untuk bisa melawannya, dan tidak memiliki kekuatan.
Maka, orang tua seharusnya tidak melakukan hal demikian kepada anak-anaknya di rumah. Karena akan menimbulkan hal-hal yang tidak mengenakan terjadi menimpa anaknya ketika diluar rumah.
Dan orang tua seharusnya bisa menjadikan anak merasa nyaman ketika berada di dalam rumah, memiliki sikap percaya diri dan merasa diterima ketika di rumah.