Misalkan ibunda sedang mengajari si Kecil untuk lebih mandiri dengan sengaja membiarkan si Kecil melakukan beberapa hal secara mandiri atau tanpa bantuan seperti makan, menyisir rambut, dan memakai pakaian sendiri.
Akan tetapi, jika suatu waktu si Kecil meminta disuapi makan dan meminta disisir setelah mandi, itu artinya anak rindu untuk ke ih dekat dengan bunda, dan bukan berarti bunda gagal mengajar anak untuk mandiri.
3. Menunggu Kesiapan Anak
Hal yang tak kalah penting yang harus diketahui orang tua ialah, kesiapan anak untuk mempelajari sesuatu yang baru, saat mendidik anak dalam bidang apapun.
Contohnya jika orang tua hendak mengajari anak potty training alias menggunakan toilet untuk buang air besar dan buang air kecil sendiri.
Orang tua jangan memaksa atau memarahi si kecil jika ia masih terlalu dini atau terlihat belum memahami konsep buang air di toilet.
Daripada memarahi atau memaksa, ke ih baik orang tua, terutama ibu, memberikan stimulasi terlebih dahulu seperti membiasakan menarasikan pada anak bahwa popoknya kotor dan harus diganti setiap kali ia buang air atau, dengan membacakan buku cerita tentang potty training
4. Memberikan Pujian pada Proses
Cara mendidik anak agar menjadi pemberani, ternyata salah satunya ialah dengan cara memberi pujian pada proses yang dilalui si kecil.
Pujian akan membuat anak-anak percaya diri atas kemampuan yang dimiliki.
Namun, orang tua harus bijak dalam memberi pujian pada anak-anak, yakni menjelaskan secara jelas apa hal baik yang telah ia lakukan sehingga dia dipuji.
Karen, jika dia terlalu dipuji secara berlebihan, akan berakibat kurang baik.
Dengan melakukan itu, si kecil akan tumbuh menjadi pantang menyerah dan percaya bahwa setiap kegagalan adalah proses pembelajaran yang berharga.
Sebagai contoh, daripada ibu mengatakan, “Adik pintar sekali naik sepedanya!” ibu dapat mengatakan, “Adik pemberani sekali, ya! Tidak takut untuk jatuh berkali-kali sampai pintar naik sepeda!”