GENMUSLIM.id - Kepribadian seseorang di media sosial mungkin tidak sesuai dengan realita, hal ini dibuktikan oleh para peneliti bahwa hal ini bisa mengganggu kesehatan mental lho!
Media sosial kini menjadi hal wajib dimiliki khususnya generasi Z yang bekerja atau hanya bersenang-senang di dunia digitalisasi, namun bagaimana jadinya jika pergaulan media sosial bisa mengubah persona kepribadian hingga mengganggu kesehatan mental?
Berubahnya persona kepribadian ini didasari oleh ketertarikan untuk berinteraksi dengan orang lain atau untuk menggaet popularitas di media sosial. Pengaruh ini juga bisa jadi sebab adanya kenaikan masalah kesehatan mental di gen Z.
Sebuah studi seorang peneliti bernama Blumer dan Doring dalam jurnal Cyberpsychology mengungkapkan bahwa sebagian besar pengguna media sosial atau internet memang memalsukan persona (kepribadian) dirinya.
Sehingga seseorang di dunia maya (media sosial) emosinya lebih stabil, padahal di dunia nyata tidak.
Karena adanya unsur kesengajaan untuk mengubah kepribadian aslinya, maka hal ini disebut dengan istilah alter ego, yang mana di media sosial seseorang mengekspresikannya dengan gimmick, flexing, dan pansos.
Ada yang di dunia nyata dia adalah introvert namun ketika di media sosial mereka berubah menjadi ekstrovert.
Ada yang pura-pura dermawan dan ramah di media sosial, padahal di media sosial tidak, dan lain sebagainya.
Lama-lama mereka menekan persona kepribadian aslinya dapat mengakibatkan kesehatan mental yang buruk seperti adanya gejala depresi, kecemasan, dan stres.
Peneliti bernama Bunker, dkk. dalam jurnal Computers in Human Behavior menemukan bahwa pentingnya menjadi diri sendiri secara otentik (asli) di media sosial jauh memiliki kesehatan mental yang positif daripada mereka yang memiliki bertingkah berbeda dari kepribadian asli mereka di media sosial.
Hasil ini menunjukkan adanya hubungan positif antara keaslian diri dengan kesejahteraan psikologis seseorang.