Seni Menyulap Ketegangan Menjadi Keharmonisan: Kiat Efektif Menyelesaikan Konflik Keluarga

Photo Author
- Sabtu, 9 Desember 2023 | 19:10 WIB
Ilustrasi menyelesaikan konflik keluarga yang penuh ketegangan ( (Foto: GENMUSLIM.id/ dok: Istimewa))
Ilustrasi menyelesaikan konflik keluarga yang penuh ketegangan ( (Foto: GENMUSLIM.id/ dok: Istimewa))

GENMUSLIM.id - Kemampuan untuk menyelesaikan konflik keluarga harus dimiliki baik dari pihak suami atau pun istri. 

Bagaimana akan membangun keharmonisan dalam keluarga jika tidak dapat menyelesaikan konflik keluarga?

Hal ini karena ketegangan yang terjadi antar anggota keluarga kadang tidak dapat terelakkan dan menyelesaikan konflik keluarga dapat dilakukan dengan beberapa cara. 

Apa saja caranya? Genmuslim melansir dari buku Psikologi Pernikahan karya Muhammad Iqbal, Ph.D berikut kiat untuk mengelola konflik dalam keluarga.

Baca Juga: Dekonstruksi Konflik Keluarga: Memahami Berbagai Tipe Konflik untuk Membangun Hubungan Harmonis

  1. Mengedepankan Nilai-nilai Spiritual

Nilai-nilai agama sangat diperlukan dalam mengelola konflik karena berinteraksi dengan keluarga tentu akan menemukan perbedaan, kebiasaan, pandangan hidup dan sebagainya. 

Menyelesaikan dengan nilai spiritual ini dapat berupa sikap saling menghargai, menghormati, memaafkan, berlapang dada, serta menjadikan Al Quran dan hadist sebagai rujukan. 

  1. Komunikasi yang Suportif

Komunikasi yang suportif merupakan gaya komunikasi yang memberikan pesan secara akurat, mendukung dan meningkatkan hubungan di antara pihak yang berkomunikasi. 

Menerapkan komunikasi dapat mengubah ketegangan dalam konflik menjadi keharmonisan dalam keluarga. 

Hendaknya setiap anggota keluarga untuk mengedepankan sopan santun dalam berkomunikasi dan tidak memaksakan kehendak.

Baca Juga: Panduan Lengkap untuk Membangun Rumah Tangga Bahagia: 3 Perencanaan Pernikahan yang Tidak Boleh Terlewat!

  1. Kesepakatan Mengatasi Konflik

Sebagai kepala keluarga suami harus tegas membuat kesepakatan dan aturan dalam menyelesaikan konflik. 

Anggota keluarga juga harus menuruti kesepakatan tersebut jika adanya kesalahpahaman, kecurangan, kenakalan, atau permasalahan lain. 

Hal ini akan berguna untuk menemukan solusi untuk menyelesaikannya dan menemukan siapa yang akan menjadi penengah. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yusfika Hastin Safitri

Sumber: Buku Psikologi Pernikahan karya Muhammad Iqbal, Ph.D

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X