Stanley Zhong yang Baru Berusia 18 Tahun Direkrut Jadi Insinyur Google, Simak Rahasia Parenting Orang Tuanya!

Photo Author
- Sabtu, 25 November 2023 | 13:00 WIB
Stanley Zhong yang Baru Berusia 18 Tahun Direkrut jadi Sofware Engineer Google (GENMUSLIM.id/dok: paloaltoonline.com)
Stanley Zhong yang Baru Berusia 18 Tahun Direkrut jadi Sofware Engineer Google (GENMUSLIM.id/dok: paloaltoonline.com)

RabbitSign merupakan startup yang menawarkan penandatanganan elektronik gratis tanpa batas.

Dengan segudang prestasi ini pasti membuat penasaran seperti apa gaya parenting yang diterapkan oleh Nan Zhong untuk anaknya.

Dikutip Gen Muslim dari berbagai sumber, pada Sabtu, 25 November 2023, Nan Zhong menerapkan metode parenting lepas tangan.

Maksud dari metode parenting ini adalah Nan tidak mengatur masa depan anaknya, namun memberikan semua sumber daya yang dibutuhkan.

Nan mengatakan bahwa ia tidak pernah memaksa Stanley Zhong belajar coding atau mendorongnya berprestasi di sekolah.

Menjadi orang tua yang lepas tangan tidak berarti mengabaikan anak atau tidak menetapkan tanggung jawab atau aturan. Metode parenting ini berarti mengizinkan putranya mengeksplorasi minatnya dengan bebas.

Sebagai contoh, Nan menceritakan bahwa Stanley sudah mulai bermain catur sejak berusia 4 tahun. Pada usia enam tahun, Stanley telah memenangkan Kejuaraan Negara Bagian Washington.

Lalu Nan menyewa pelatih untuk membantu Stanley meraih gelar nasional pada tahun berikutnya. Namun Stanley justru malah tidak mau bermain catur lagi.

Nan memahami keinginan Stanley Zhong berhenti dari olahraga yang sempat ia kuasai itu. Kami menghormatinya. Dia memutuskan untuk melakukan hal lain,” ujar Nan.

Strategi Nan ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Jennifer Breheny Wallace, pakar toxic parenting.

Baca Juga: Seputar Parenting: Perlunya Mengajarkan Adab dan Akhlak Agar Anak Mengerti Cara Menghargai, Yuk Simak Selengkapnya Berikut Ini!

Wallace mengatakan bahwa anak-anak yang memiliki kemungkinan besar untuk sukses saat dewasa adalah anak yang dibesarkan menjadi seorang “pejuang yang sehat.”

Anak yang bermental pejuang sehat memiliki motivasi untuk sukses sedari dalam dirinya. Ia tidak berpikir bahwa pencapaian menentukan nilai mereka sebagai manusia.

Orang tua dapat melatih sikap ini dengan membantu anak merasa dihargai berdasarkan siapa dirinya, bukan karena nilai atau penghargaan yang mereka dapatkan.

Dengan kata lain, anak perlu memahami bahwa mereka penting dan berharga. "Tindakan yang menunjukkan bahwa mereka penting, akan menjadi perisai pelindung dari stres, kecemasan, dan depresi," jelas Wallace.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dwi Nur Ratnaningsih

Sumber: berbagai sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X