Ibu tidak memiliki waktu santai dan waktu untuk dirinya sendiri sehingga menimbulkan stres.
Stres ini dapat memicu penyakit kronis seperti sakit jantung, depresi, masalah pencernaan, dan lain-lain.
- Mengerjakan aktivitas mental dan pemikiran secara terus menerus
Menjadi seorang ibu tidaklah mudah terlebih lagi seorang ibu rumah tangga.
Orang beranggapan jika seorang ibu rumah tangga enak karena tidak perlu bekerja keras.
Tetapi pada kenyataannya, seorang ibu rumah tangga dituntut untuk selalu berpikir dalam melaksanakan pekerjaan rumah tangganya.
Seorang ibu harus berpikir tiap harinya menu apa yang harus dihidangkan, mengatur, dan menghitung keuangan setiap harinya.
Belum lagi mengajar anak apabila anak ada kesulitan di sekolah, serta mengatasi persoalan anak apabila ada persoalan baik di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya.
Aktivitas mental seorang ibu yang dipaksa untuk terus menerus bekerja bisa menimbulkan dampak yang buruk bagi seorang ibu.
Dan hal tersebut dapat memicu stres dan menjadikan emosinya tidak stabil.
- Menganggap tidak mendapat pengakuan dari masyarakat
Banyak orang meremehkan pekerjaan seorang ibu rumah tangga itu sangatlah mudah.
Mereka menganggap seorang ibu rumah tangga tidak bekerja dan tidak menghasilkan sesuatu.
Namun kenyataannya, seorang ibu rumah tangga dituntut 24 jam bekerja tanpa ada bayaran dan libur.
Anggapan seperti inilah yang membuat stres seorang ibu rumah tangga.