Hal ini tentu dapat memudahkan si Kecil saat ia mulai bersekolah nanti.
Ayah Mendorong si Kecil untuk Lebih Berani Mengambil Risiko
Jika Ibu cenderung khawatir dengan berbagai hal yang dilakukan si Kecil, Ayah memberikan pendekatan berbeda dengan mendorong sang anak untuk keluar dari zona nyaman dan lebih berani mengambil risiko.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Daniel Paquette, seorang psikolog dari Université de Montréal, Kanada, kehadiran Ayah dapat membuat si Kecil lebih berani untuk menghadapi rintangan dan memulai pembicaraan dengan orang yang baru dikenalnya.
Ayah Berperan Sebagai Pelindung si Kecil
Tak hanya mendampingi saat beraktivitas, sosok Ayah juga dibutuhkan untuk melindungi si Kecil dari situasi berbahaya dan pengaruh tidak baik yang ada di sekitarnya.
Dengan kehadiran Ayah yang selalu memantau aktivitasnya, si Kecil pun bisa terhindar dari hal-hal yang bisa berdampak negatif.
Selain itu, rasa aman karena kehadiran sang Ayah, dapat membuat si Kecil lebih bebas dalam melakukan berbagai aktivitas.
Ayah Mendorong si Kecil jadi Lebih Disiplin
Meskipun Ibu juga mengajarkan kedisiplinan pada si Kecil, Ayah melakukannya dengan cara yang berbeda.
Dalam buku berjudul Partnership Parenting karya psikolog serta psikiater anak Drs. Kyle Pruett dan Marsha Kline Pruett, disebutkan bahwa Ayah cenderung lebih tegas untuk menegakkan kedisiplinan pada anak, dibandingkan Ibu yang melakukannya melalui pendekatan emosional.
Meskipun berbeda, dua carai tersebut saling melengkapi untuk menjadikan si Kecil lebih disiplin.
Kedekatan ayah dengan seorang anak menjadi suatu hal yang luar biasa dan dapat menjadi contoh bagi semua keluarga yang ada, karena ayah merupakan sosok cinta pertama serta pahlawan pertama bagi anaknya.***