Sebab, seburuk apa pun hubungan ayah dan ibu, dalam menjaga sikap serta menunjukkan kasih sayang di depan anak, merupakan hal yang terbaik.
Memengaruhi Kesehatan Mental Anak
Salah satu kebutuhan dasar anak yaitu merasa disayangi dan dicintai, makin banyak cinta yang diperoleh, maka dia akan tumbuh dengan menjadi sosok yang penuh empati dan sehat secara mental.
Sementara, anak-anak yang merasa diabaikan sejak kecil, cenderung minder dan selalu mencari pelampiasan, serta tumbuh menjadi pembuat masalah.
Oleh karena itu, anak yang dibesarkan dengan sosok ayah dan ibu sekaligus, cenderung mereka akan mempunyai mental yang kuat dan kepribadian yang positif, dibanding mereka yang tumbuh hanya bersama ayah, ibu atau tanpa keduanya.
Jika kedua orang tua tidak ada, harus ada yang mengambil alih dalam tugas menyayangi dan mendidik baik agar anak tumbuh tanpa rasa rendah diri.
Menjadi Penyeimbang
Ayah bukanlah pendamping ibu dalam parenting, tetapi mereka mempunyai pengaruh yang sama besarnya, saat ayah dan ibu saling bekerja sama dalam melakukan parenting, keduanya akan saling melengkapi dan dapat menutup kekurangan masing-masing.
Misal, dalam banyak kasus, seorang ibu yang terlalu lelah dalam mengurus anak dan rumah tangga, cenderung lebih sensitif dan juga mudah meluapkan kekesalan, termasuk anak.
Makan, figur ayah begitu diperlukan sebagai tempat berlindung untuk anak dan menjadi penenang bagi ibu agar tidak terjadi hal yang buruk yang dapat mengancam perkembangan anak.
Baca Juga: Hargai Perasaan Anak dengan Menerapkan Pola Asuh Gentle Parenting, Apa Itu? Ini Penjelasannya!
Selain itu, dalam pembentukan karakter, kombinasi ayah dan ibu juga begitu penting, jika salah satu orang tuanya memiliki sifat tegas, salah satunya lagi akan menjadi pihak yang dapat memberi kelembutan, perhatian, dan kasih sayang.
Maka, kebutuhan batin anak tetap terpenuhi dan tidak berat sebelah, namun anak tetap harus mendapat bimbingan supaya mampu menyaring mana yang baik dan buruk.
Penentu Kesejahteraan Anak
