Seputar Parenting: Manfaat dan Tantangan dalam Pengasuhan Anak Bilingual

Photo Author
- Selasa, 10 Oktober 2023 | 06:50 WIB
Manfaat dan tantangan pengasuhan anak bilingual ((Foto: GENMUSLIM.id/dok:Pexels))
Manfaat dan tantangan pengasuhan anak bilingual ((Foto: GENMUSLIM.id/dok:Pexels))
 
GENMUSLIM.id - Saat ini ada banyak metode parenting yang dapat dilakukan orang tua dalam mengasuh anak, salah satunya adalah menerapkan pengasuhan dengan bahasa bilingual.
 
Ternyata pengasuhan dengan cara bilingual memiliki nilai tambah tersendiri untuk perkembangan anak sebagai hasil dari langkah parenting yang dilakukan.
 
Orang tua dapat menyimak tips parenting berikut ini agar dapat mempertimbangkan pengasuhan anak dengan cara bilingual.
 
Anak bilingual adalah mereka yang tumbuh dalam lingkungan yang memungkinkan mereka untuk mempelajari dan menggunakan dua bahasa secara aktif sejak usia dini. 
 
Bahasa pertama biasanya disebut sebagai bahasa ibu (mother tongue), sementara bahasa kedua dapat dikenal sebagai bahasa kedua (second language) atau bahasa asing (foreign language), tergantung pada konteks keluarga.
 
 
Pengasuhan anak bilingual, di mana anak mempelajari dan menggunakan dua bahasa sejak usia dini, telah menjadi semakin umum di berbagai belahan dunia. 
 
Baik itu karena orang tua berasal dari latar belakang budaya yang berbeda atau hanya ingin memberikan keunggulan komunikatif kepada anak-anak mereka, kebanyakan orang tua mulai memahami manfaat dan tantangan yang terkait dengan metode pengasuhan ini.
 
Manfaat Pengasuhan Anak Bilingual
 
1. Kemampuan Berbahasa yang Kuat
 
Salah satu manfaat utama pengasuhan bilingual adalah anak memiliki kemampuan berbahasa yang kuat dalam dua bahasa. 
 
Mereka dapat berkomunikasi dengan lebih banyak orang, membuka pintu bagi peluang pendidikan dan karier yang lebih luas.
 
 
2. Kepekaan terhadap Budaya
 
Anak bilingual cenderung lebih terbuka terhadap budaya lain karena mereka sering terpapar pada budaya kedua yang mereka pelajari. Ini dapat meningkatkan pemahaman dan toleransi mereka terhadap perbedaan budaya.
 
3. Peningkatan Kemampuan Kognitif
 
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak bilingual memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik dalam hal pemecahan masalah, pemikiran abstrak, dan multitasking. Ini dapat memberikan keunggulan dalam berbagai aspek kehidupan.
 
Tantangan dalam Pengasuhan Anak Bilingual
 
1. Campur Aduk Bahasa
 
Salah satu tantangan utama adalah campuran bahasa, di mana anak mungkin beralih antara dua bahasa dalam satu kalimat atau percakapan. 
 
 
Meskipun ini normal dalam pengasuhan bilingual, beberapa orang tua khawatir itu bisa menghambat perkembangan bahasa anak.
 
2. Perkembangan Bahasa yang Berbeda
 
Anak bisa saja mengembangkan salah satu bahasa lebih lambat daripada yang lain, dan ini bisa membuat orang tua khawatir. 
 
Namun, dalam jangka panjang, perkembangan bahasa biasanya seimbang.
 
3. Konsistensi Pengajaran Bahasa
 
Penting bagi orang tua untuk konsisten dalam pengajaran kedua bahasa dan memastikan anak memiliki cukup waktu untuk berlatih setiap bahasa. 
 
Hal ini dapat menjadi tantangan dalam jadwal harian yang sibuk.
 
Pengasuhan anak bilingual memiliki manfaat jangka panjang yang signifikan, meskipun tantangan-tantangan pendukungnya. 
 
 
Penting bagi orang tua untuk mendukung perkembangan bahasa anak, memberikan lingkungan yang kaya dalam kedua bahasa, dan tetap fleksibel dalam menghadapi perkembangan bahasa anak sesuai usianya.
 
Proses bilingual pada anak adalah perjalanan yang unik dan berbe
Proses terjadinya bilingual pada anak adalah suatu perjalanan perkembangan bahasa yang terjadi ketika anak tumbuh dalam lingkungan yang menggunakan dua bahasa secara aktif. 
 
Proses ini dapat dijelaskan dalam beberapa tahap
 
1. Pendedahan Terhadap Kedua Bahasa
 
Proses bilingual dimulai ketika anak terpapar pada kedua bahasa dari usia dini. 
 
Ini bisa melibatkan interaksi dengan anggota keluarga yang berbicara dalam bahasa yang berbeda atau keikutsertaan dalam komunitas yang menggunakan kedua bahasa.
 
2. Tahap Awal - Campur Aduk Bahasa
 
Pada tahap ini, anak cenderung menggunakan kata-kata atau frasa dari kedua bahasa secara bersamaan dalam satu kalimat. 
 
 
Ini adalah hal yang normal dan disebut sebagai campur aduk bahasa (code-switching). 
 
Anak mungkin juga lebih cenderung berbicara dalam bahasa yang mereka rasakan lebih nyaman atau sesuai dengan situasi tertentu.
 
3. Tahap Pertengahan - Pembedaan Antara Bahasa
 
Seiring dengan perkembangan, anak mulai memahami perbedaan antara kedua bahasa. 
 
Mereka bisa mengenali bahasa mana yang digunakan dalam berbagai situasi atau oleh berbagai anggota keluarga. 
 
Pada tahap ini, mereka mungkin masih menggunakan campur aduk bahasa, tetapi dengan frekuensi yang lebih rendah.
 
4. Tahap Lanjutan - Penguasaan Bahasa Kedua
 
Pada tahap ini, anak mulai menguasai kedua bahasa dengan baik dan mampu berbicara dalam bahasa yang sesuai dengan situasi dan lawan bicara. 
 
 
Campur aduk bahasa menjadi lebih jarang terjadi.
 
5. Pemeliharaan dan Pengembangan Kemampuan Bahasa:
 
Proses bilingual pada anak memerlukan pemeliharaan dan pengembangan kemampuan bahasa dalam kedua bahasa. 
 
Orang tua dan keluarga dapat membantu dengan menyediakan lingkungan yang kaya dalam kedua bahasa, membaca buku dalam kedua bahasa, dan memberikan kesempatan untuk berbicara dalam bahasa tersebut.
 
6. Interaksi Sosial dan Pendidikan
 
Interaksi dengan teman sebaya dan pengalaman di sekolah juga memainkan peran penting dalam perkembangan bahasa anak bilingual. 
 
Mereka dapat memperluas pemahaman dan penggunaan bahasa kedua melalui interaksi sosial dan pendidikan.
 
Proses bilingual pada anak adalah perjalanan yang unik dan berbeda untuk setiap individu. 
 
Faktor seperti lingkungan keluarga, interaksi sosial, dan pendidikan akan memengaruhi perkembangan bahasa anak dalam kedua bahasa. 
 
 
Penting bagi orang tua dan penjaga untuk mendukung dan memahami tahap perkembangan bahasa anak mereka, serta memberikan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bahasa dalam kedua bahasa dengan seimbang.
 
Penting untuk memahami peran orang tua dalam pengasuhan anak bilingual. 
 
Berikut penjelasan mengenai peran orang tua dalam pengasuhan anak bilingual
 
1. Komitmen untuk Mendukung Kedua Bahasa
 
Orang tua adalah sumber utama bahasa bagi anak. Oleh karena itu, mereka perlu memiliki komitmen untuk mendukung pengembangan kedua bahasa anak. 
 
Ini termasuk berbicara dalam bahasa yang tepat dengan anak dan memberikan lingkungan yang memfasilitasi penggunaan kedua bahasa.
 
2. Bahasa Ibu sebagai Fondasi
 
Bahasa ibu biasanya dianggap sebagai fondasi penting dalam pengasuhan anak bilingual. Orang tua harus memastikan bahwa anak memiliki pemahaman yang kuat dalam bahasa ibu sebelum memperkenalkan bahasa kedua secara aktif.
 
 
3. Konsistensi dalam Pengajaran Bahasa
 
Konsistensi adalah kunci dalam pengajaran bahasa kedua. Orang tua perlu memastikan bahwa mereka secara rutin menggunakan bahasa kedua dengan anak, terutama dalam situasi sehari-hari seperti bermain, makan, dan membaca buku.
 
4. Kesempatan Praktik Aktif
 
Memberikan anak kesempatan praktik aktif dalam kedua bahasa sangat penting. Ini bisa melibatkan berbicara, mendengarkan, dan membaca dalam kedua bahasa. 
 
Aktivitas seperti bermain peran, permainan bahasa, dan aktivitas kreatif dapat membantu.
 
5. Konteks Penggunaan Bahasa
 
Orang tua perlu memahami bahwa konteks penggunaan bahasa juga penting. 
 
Anak mungkin cenderung menggunakan satu bahasa di rumah dan bahasa lainnya di luar rumah atau di sekolah. Orang tua harus memahami situasi di mana setiap bahasa digunakan oleh anak.
 
 
6. Pengenalan Budaya yang Terkait
 
Selain bahasa, orang tua juga dapat memperkenalkan anak pada aspek-aspek budaya yang terkait dengan kedua bahasa. 
 
Ini dapat membantu anak memahami makna budaya di balik bahasa yang mereka pelajari.
 
7. Fleksibilitas dan Pemahaman
 
Orang tua perlu memiliki pemahaman yang realistis tentang perkembangan bahasa anak bilingual. Campur aduk bahasa pada tahap awal adalah normal, dan anak mungkin mengembangkan satu bahasa lebih cepat daripada yang lain. 
 
Fleksibilitas dalam mendukung pertumbuhan bahasa anak sangat penting.
 
 
8. Dukungan dari Komunitas dan Sumber Eksternal
 
Orang tua juga dapat mencari dukungan dari komunitas bilingual atau sumber eksternal, seperti program pendidikan dua bahasa atau buku dan materi sumber daya dalam kedua bahasa.
 
Peran orang tua dalam pengasuhan anak bilingual adalah kunci dalam mendukung perkembangan bahasa dan kognitif anak. 
 
Dengan komitmen, konsistensi, dan pemahaman yang tepat, orang tua dapat menciptakan lingkungan yang mendukung anak dalam menguasai kedua bahasa dengan sukses.
 
Anak bilingual adalah anak yang tumbuh dalam lingkungan yang memungkinkan mereka untuk menguasai dua bahasa atau lebih. 
 
Proses belajar anak bilingual melibatkan tahapan perkembangan bahasa yang unik, mulai dari pendedahan awal hingga penguasaan bahasa kedua. 
 
Selama perjalanan ini, campur aduk bahasa adalah hal yang normal, dan anak mungkin mengembangkan satu bahasa lebih cepat daripada yang lain.
 
 
Orang tua memiliki peran kunci dalam mendukung perkembangan bahasa anak bilingual dengan memberikan komitmen, konsistensi, dan lingkungan yang memfasilitasi penggunaan kedua bahasa. 
 
Dengan pemahaman tentang proses belajar anak bilingual, anak dapat mengembangkan kemampuan bahasa yang kuat dalam kedua bahasa mereka, mengambil manfaat dari kekayaan budaya dan kemampuan kognitif yang diberikan oleh bilingualisme.
 
Penting untuk diingat bahwa menjadi anak bilingual adalah hal yang normal dan dapat memberikan keunggulan dalam komunikasi, pemahaman budaya, dan kemampuan kognitif anak. 
 
Dengan dukungan yang tepat, anak-anak bilingual dapat berkembang menjadi individu yang sukses dalam berbagai aspek kehidupan mereka.***

Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Zaiyana Nur Ashfiya

Sumber: Istimewa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X