Mencintai anak dan memberikan berbagai perhatian untuk kebahagiaan anak adalah sesuatu yang berhak didapatkan anak dari orangtua.
Apa mencintai anak dan menyayangi anak adalah kewajiban yang harus selalu orangtua lakukan?
Apa jadinya jika orangtua tidak mencintai anak dan tanpa sadar membuat anak merasa tidak berharga dan kehilangan kasih sayang orangtua?
Dalam Islam anak adalah anugerah sekaligus amanah yang diberikan Allah pada setiap orangtua. Anak itu sebagai hadiah terindah terutama bagi seorang ibu yang melahirkannya.
Mencintai anak dan memberi kasih sayang nampaknya bukan hanya sebatas kewajiban dan tanggungjawab, tetapi juga sebagai bentuk rasa syukur pada Allah atas anugerah terindah yang diberikan.
Sebagaimana yang dikutip Genmuslim dari buku berjudul, Parenting Rabbani karya Agus Santoso pada Kamis 5 Oktober 2023 berikut ulasan tentang ungkapan cinta yang sudah seharusnya diberikan orangtua pada anak:
Mencintai anak dan menunjukan berbagai ungkapan cinta serta kasih sayang tidak selalu berupa harta ataupun materi.
Ada banyak cara sederhana yang bisa dilakukan orangtua sebagai bentuk ungkapan dan bagaimana cara mencintai anak dengan tulus.
Baca Juga: Ilmu Parenting: Orang Tua Harus Tau, 4 Cara Cegah Anak Agar Tidak Menjadi Pelaku Bullying
Tindakan sederhana seperti, mencium, mengusap, dan memeluk anak dengan lembut adalah sesuatu yang kecil tapi cukup berarti dan bermakna bagi anak.
Rasullullah juga mengajarkan pada umatnya untuk selalu mencintai dan menunjukkan rasa kasih sayang pada anak melalui sentuhan atau hal-hal sederhana tapi berarti. Seperti dalam salah satu riwayat di bawah ini.
Dari Jabir bin Samurah, "Aku mengerjakan shalat dzuhur bersama Rasullullah kemudian beliau pulang. Aku menyusul di belakang beliau. Beliau bertemu dengan anak-anak dan mengusap kedua pipi mereka satu per satu." (HR Muslim)
Beberapa bagian tubuh yang boleh disentuh dan bahkan memiliki makna tersendiri antara lain, atas kelapa (ubun-ubun), belakang kepala, dahi, pipi, dan tangan.
Masing-masing area memiliki arti dan makna yang berbeda. Misalnya, ciuman atau usapan di ubun-ubun menunjukkan rasa bangga, ciuman di dahi diartikan sebagai bentu ridha orangtua, serta ciuman di pipi yang menandakan kasih sayang orangtua.
Artikel Selanjutnya
Konsistensi dan Kesabaran dalam Mempelajari Parenting: Proses Mendidik Anak Tidak BIsa Mendadak
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: Buku Berjudul, Parenting Rabbani karya Agus Susanto
Tags
Artikel Terkait
-
Konsistensi dan Kesabaran dalam Mempelajari Parenting: Proses Mendidik Anak Tidak BIsa Mendadak
-
Parenting Talk: Orang Tua Tidak Harus Sempurna tetapi Orang Tua Harus Jadi Cukup Baik, Maksudnya? Baca Disini!
-
Sekilas Parenting: Tips Mengontrol Kemarahan dan Dampak Jika Orang Tua Melakukan Kekerasan pada Anak
-
Bicara Parenting: Apa Saja Tiga Kata Ajaib yang Sebaiknya Diajarkan Pada Anak? Simak Langsung di Sini
-
Bagaimana Seharusnya Mendidik Anak Perempuan dalam Islam? Begini Tips Parenting Ala Rasullullah