4. Masa Anak-anak Pertengahan
Masa ini dialami oleh anak yang berumur kira-kira 7-9 tahun. Pada masa ini kehidupan anak-anak tengah diwarnai dengan kekompakan kelompok teman sebaya yang berkelamin sejenis.
Masa ini menurut pandangan Erik erikson menyebutkan masa anak-anak tengah sebagai masa industri.
Anak-anak mulai mengembangkan kepribadian seperti pembentukan konsep diri fisik, sosial dan akademis. Masa ini dapat dikatakan juga sebagai masa pengembangan potensi intelektual maupun sosialisasi.
Karakteristik yang dimiliki anak pada usia ini antara lain, matang untuk memulai menulis, membaca, dan berhitung.
5. Masa Anak-anak Akhir
Para ahli menyebutnya sebagai masa anak-anak yaitu pada usia 10-12 tahun. Pada masa ini anak sudah memiliki rasa ketertarikan terhadap lawan jenis.
Menurut Piaget, anak-anak terus mengembangkan kapasitas intelektual di bangku pendidikan formal yakni sekolah dasar.
Tak kalah pentingnya ialah meningkatnya aktivitas yang banyak menyita energi fisik, akibat pertumbuhannya yang mendekati masa proses kematangan yakni masa remaja.
Karakteristik anak pada usia ini antara lain: (1) Perkembangan perasaan intelektual, contoh: menyelesaikan soal-soal matematika.
(2) Perasaan seksual, contoh: mulai tertarik pada lawan jenis, (3) Perasaan keagamaan, contoh: melakukan perbuatan baik.
(4) Rasa sosial, contoh: solidaritas dengan teman sebaya, (5) Perkembangan kemauan, contoh: melakukan kritik sederhana.
6. Masa Remaja
Masa remaja merupakan kelanjutan dari masa anak-anak akhir. Masa remaja merupakan masa transisi (peralihan) untuk menuju masa dewasa yang pada usia anak 13-21 tahun.
Masa remaja memiliki ciri pertumbuhan fisik yang relatif cepat. Organ-organ fisik mencapai taraf kematangan yang memungkinkan berfungsinya sistem reproduksi dengan sempurna.
Sementara itu remaja mulai tak mau dikekang atau dibatasi oleh aturan. Mereka ingin memperoleh kesempatan untuk mengembangkan diri guna mewujudkan jati diri.
Hanya saja cara berfikir mereka cenderung egosentris dan sulit untuk memahami pola pikir orang lain. Itulah sebabnya, biasanya antara remaja dan orangtua sering mengalami konflik.