Jadi, tugas orang tua adalah menentangkan anak dengan cara yang santun, bukan malah memarahi dan meminta mereka untuk diam.
2. Orang tua boleh bicara dengan nada tinggi, tetapi anak tidak boleh
Tanda orang tua paling tega terhadap anak yang kedua adalah terkait nada bicara.
Seringkali orang tua merasa tidak senang saat anaknya berbicara dengan nada tinggi atau membentak.
Di lain sisi, orang tua terkadang; bahkan sering, berbicara dengan nada tinggi kepada anak hanya karena persoalan sepele.
Padahal dalam sebuah studi di Boston University, cara komunikasi orang tua seperti cara menjawab pertanyaan anak ternyata berpengaruh pada kecerdasaan anak.
3. Orang tua boleh memberi ‘pelajaran’ dengan cubitan, sentilan, pukula, tetapi mereka tidak boleh
Tanda orang tua paling tega terhadap anak yang ketiga adalah berperilaku kasar dengan dalih agar si anak disiplin.
Orang tua harus ingat bahwa anak adalah peniru terbaik.
Jadi, disaat Anda memukul dengan dalih untuk membuat anak jera dengan perbuatannya, maka disaat yang bersamaan si anak akan berpikir bahwa ‘memukul, mencubit, dsb’, adalah tindakan yang dibenarkan untuk menertibkan seseorang.
Jika pada akhirnya si anak memukul adiknya, maka para orang tua harus sadar siapa yang dicontohnya.
Baca Juga: Para Orang Tua Harus Tahu! Ternyata Inilah Alasan Orang Tuamu Sangat Memanjakan Cucunya, Penasaran?
4. Orang tua boleh mood swing kapan saja, tetapi anak tidak boleh