GENMUSLIM.id – Sindikat uang palsu kembali meresahkan masyarakat di Indonesia, khususnya masyarakat Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Kasus uang palsu ini pertama kali mulai diselidiki ketika pda awal bulan Desember 2024.
“Lokasi awalnya di Kecamatan Pallangga, yaitu uang sebesar Rp.500.000. Kita menemukan transaksi dengan menggunakan uang palsu tersebut,” ujar Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak kepada awak media di Polres Gowa.
Sejak penemuan transaksi di Kecamatan Pallangga, bersama rekan lainnya, AKBP Reonald Simanjuntak terus melakukan penyidikan lebih lanjut, hingga ditemukan informasi bahwa pembuatan uang palsu berlangsung di salah satu kampus ternama yang ada di Kota Makassar.
Pihak kepolisian pun bertindak, dan mengepung kampus tersebut, yaitu Universitas Islam Negeri Makassar (UIN Makassar) yang dikenal dengan kampus almamater hijau.
Penggrebekan dilakukan tepatnya di lantai tiga gedung Perpustakaan kampus UIN Makassar.
GENMUSLIM.id melansir dari akun Sosmed Makassar pada Senin, 23 Desember 2024, polisi telah menangkap 17 orang tersangka dalam sindikat uang palsu ini.
Mereka adalah Kepala Perpustakaan UIN Makassar yaitu Andi Ibrahim, bersama rekan dosennya MN, juga terlibat anggota Aparatur Sipil Negara (ASN).
Terlibat juga dua orang karyawan bank BUMN, wiraswasta, hingga seorang anggota politisi pun ikut terlibat dalam sindikat uang palsu ini. Para pelaku diamankan di tempat yang berbeda.
“Masih ada satu orang pelaku yang juga terlibat dan masih buron. Pelaku tersebut berinisial ASS,” ungkap Kepala Polda SulSel Inspektur Jenderal Yudhiawan Wibisono dalam konferensi pers di Mapolres Gowa, Sulawesi Selatan.
Kepala Polda Sulsel, Inspektur Jenderal Yudhiawan Wibisono juga menyampaikan jika dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa para pelaku mulai mempelajari pembuatan uang palsu ini sejak tahun 2010.
Pihak kepolisian juga mengungkapkan bahwa Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar mendukung setiap proses penyelidikan. Bahkan dosen yang terlibat pun telah dipecat dari jabatannya.