GENMUSLIM.id - Kasus meninggalnya Albi, seorang anak dari Desa Jayamukti, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, akibat bullying menjadi peringatan tragis bagi kita semua.
Tragedi ini tidak hanya mengguncang masyarakat Subang tetapi juga menjadi perhatian nasional.
Bahkan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) hadir untuk menyelidiki akar masalah ini dan memberikan dorongan agar kasus serupa tidak terulang.
Bullying, atau perundungan, telah menjadi momok yang merusak generasi muda. Albi adalah bukti nyata dari dampak buruknya, bukan hanya secara fisik, tetapi juga mental dan sosial.
Duka mendalam yang dirasakan keluarga dan masyarakat harus menjadi momentum untuk perubahan besar, khususnya di dunia pendidikan.
Dikutip GENMUSLIM dari Instagram @infosubang.co pada Kamis, 28 November 2024, Kasus ini menekankan pentingnya peran orang tua dalam memberikan pendidikan dan pengawasan di rumah.
Pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru di sekolah, tetapi juga dimulai dari keluarga.
Orang tua harus membangun komunikasi yang kuat dengan anak-anak mereka, memahami emosi, dan mendidik mereka tentang empati serta sikap menghargai orang lain.
Selain itu, guru juga memiliki peran vital. Guru bukan hanya pendidik di kelas, tetapi juga pembimbing yang harus mampu menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan ramah.
Pengawasan yang lebih ketat terhadap aktivitas siswa, baik di kelas maupun di luar, menjadi langkah penting untuk mencegah perundungan, dan mencegah adanya siswa meninggal akibat hal tersebut.
Guru perlu memanfaatkan pendekatan yang lebih humanis dalam memahami perilaku siswa, terutama yang menunjukkan tanda-tanda menjadi korban atau pelaku bullying.
Kasus Albi juga menjadi pengingat bahwa bullying bukanlah masalah individu semata, melainkan fenomena sosial yang memerlukan keterlibatan semua pihak.