Tragis! Kematian Siswa di Blanakan Akibat Bullying Picu Sorotan dan Langkah Tegas Berbagai Pihak

Photo Author
- Rabu, 27 November 2024 | 15:51 WIB
Siswa di Blanakan Subang Tewas Akibat Bullying yang Dilakukan oleh Temannya, Polisi Akan Usut Tuntas  ((foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @infosubang.co))
Siswa di Blanakan Subang Tewas Akibat Bullying yang Dilakukan oleh Temannya, Polisi Akan Usut Tuntas ((foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @infosubang.co))

GENMUSLIM.id - Kasus kematian tragis Albi Ruffi Ozara (9), siswa di Blanakan kelas 3 SDN Jayamukti, tepatnya di Kabupaten Subang, Jawa Barat, membuka luka mendalam tentang bahaya bullying di kalangan anak-anak. 

Albi diduga menjadi korban penganiayaan oleh tiga kakak kelasnya, yang berujung pada kematiannya setelah koma selama tiga hari.

Kejadian ini tidak hanya mengguncang keluarga, tetapi juga menarik perhatian Pemerintah Daerah dan Kepolisian.  

Dikutip GENMUSLIM dari Instagram @infosubang.co pada Rabu, 27 November 2024, Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu, secara langsung menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban pada Selasa, 26 November 2024. 

"Atas nama pribadi dan institusi Polri, saya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya ananda Albi. Semoga almarhum diterima di sisi Allah subhanahu wa ta'ala, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," ujarnya di lokasi pemakaman.  

Baca Juga: Sederet Fakta Siswa SMK Ditembak Polisi Hingga Meregang Nyawa yang Menghebohkan Publik

Polres Subang berkomitmen mengusut tuntas kasus ini dan menjamin perlindungan kepada siswa lain yang mungkin menjadi korban bullying.

Tidak hanya itu, Pj Bupati Subang, Dr. Drs. Imran, M.Si., MA.Cd., meminta proses hukum yang tegas dan transparan atas insiden tersebut.

"Saya minta Polres mengusut tuntas kasus ini. Tak boleh lagi terjadi peristiwa serupa di Subang," tegasnya.  

Kematian Albi juga berujung pada langkah tegas Pemerintah Kabupaten Subang.

Kasim, Kepala Sekolah SDN Jayamukti Blanakan, dinonaktifkan dari jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab atas insiden ini.

Menurut Kasim, insiden penganiayaan tersebut terjadi di luar area sekolah, tepatnya saat waktu istirahat, sehingga tidak ada laporan yang diterima pihak sekolah.  

"Ada kejadiannya, memang sudah lama, sekitar mingguan. Anak sempat masuk sekolah dan tidak menunjukkan tanda-tanda sakit. Ketika dibully pun tidak ada yang lapor ke pihak sekolah," ungkap Kasim kepada media.  

Meski demikian, Pj Bupati Subang menyatakan akan memecat kepala sekolah tersebut jika terbukti bersalah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ninik Reatni Rukmiantika

Sumber: Instagram @infosubang.co

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X