GENMUSLIM.id - Indonesia, negeri yang kaya akan potensi dan keanekaragaman, sering kali digambarkan sebagai negara yang memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia pada Indonesia 2045.
Namun, di balik impian emas tersebut, terselip realitas pahit yang harus dihadapi. Saat ini, Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan yang menghalangi jalannya menuju impian emas Indonesia 2045.
Masalah korupsi, kesenjangan sosial, kerusakan lingkungan, dan ketimpangan ekonomi masih menjadi hambatan utama yang sulit diatasi untuk menyongsong Indonesia 2024.
Selain itu, ketidakpastian politik dan ketegangan antar kelompok masyarakat juga menjadi ancaman serius yang dapat menghambat kemajuan negara.
Meskipun terdapat upaya-upaya untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, namun perubahan yang diharapkan terasa lambat dan terkadang terhambat oleh berbagai kepentingan yang bertentangan.
Diperlukan kerja keras, kesatuan, dan komitmen yang kuat dari semua pihak untuk mewujudkan impian emas Indonesia pada tahun 2045.
Baca Juga: Meneladani Kisah Rumaisha, Ibu dari Salah Satu Sahabat Rasulullah yang banyak Meriwayatkan Hadits
Dengan melihat realitas pahit yang harus dihadapi saat ini, penting bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk bersatu dan bekerja sama demi menciptakan perubahan yang berkelanjutan.
Selain daripada itu, hal lain yang dapat memperlambat hal tersebut adalah pemerintahan yang korupsi, menghilangnya rasa nasionalisme dari warga negara, perpecahan di dalam bangsa.
Bukan hanya itu, bahkan kekayaan alam yang diambil oleh pihak asing, mental dan sikap generasi muda kita yang menurun, menghilangnya penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berwarga negara kita.
Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dalam mempersiapkan bonus demografi ini juga cukup besar. Tantangan tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah untuk menyelesaikannya namun juga seluruh lapisan masyarakat bangsa Indonesia.
Sehingga pendidikan karakter sangat penting dalam upaya membangun kualitas individu para calon generasi.