Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Dilaporkan Pulih, Polisi Sebut Kemungkinan soal Pemeriksaan

Photo Author
- Sabtu, 15 November 2025 | 20:49 WIB
Menyoroti fakta terkini terkait kondisi terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta (Foto: GENMUSLIM.id/dok: POLRI)
Menyoroti fakta terkini terkait kondisi terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta (Foto: GENMUSLIM.id/dok: POLRI)

"Makanya kalau dugaan bullying harus dapat keterangan dari dia. Kan dia belum dimintai keterangan," jelas Budi.

Pemeriksaan saksi pun terus berjalan, termasuk kepada ayah ABH, kakaknya, dan murid lainnya. Sementara ibu ABH yang bekerja di luar negeri sedang dikoordinasikan terkait kemungkinan dimintai keterangan.

"Sudah, dua hari lalu," ucap Budi mengenai pemeriksaan ayah ABH pada 13 November 2025.

Pemeriksaan Polisi terhadap Keluarga dan Saksi

Di sisi lain, penyidik kini mendalami berbagai keterangan untuk memastikan motif hingga kondisi psikologis ABH sebelum kejadian.

"Pemeriksaan juga terus dilakukan kepada saksi-saksi tak terkecuali ayah dan kakaknya," kata Budi.

Baca Juga: Insiden Ledakan SMAN 72 Jakarta Dinilai Jadi Alarm Serius di Pendidikan RI, Akankah Pembinaan Karakter Jadi Solusi?

Selain itu, polisi juga berfokus pada kondisi keluarga dan dinamika di sekolah sebelum ledakan terjadi.

Kini, di tengah proses penyidikan, SMAN 72 Jakarta memutuskan tetap melanjutkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Diketahui, sejak Senin, 10 November 2025, Dinas Pendidikan DKI Jakarta menetapkan PJJ hingga gedung sekolah dinyatakan aman digunakan kembali.

Di sisi lain, evaluasi bangunan dan pemantauan kondisi para siswa hingga kini masih berjalan.

Trauma Siswa dan Kebijakan PJJ

Secara terpisah, Kepala sekolah SMAN 72 Jakarta, Tetty Helena Tampubolon menyebut sebagian siswa masih mengalami trauma mendalam.

"Hari Senin itu yang pasti masih PJJ. Kita pantau dan pastikan dengan orang tua apakah sudah boleh hybrid," kata Tetty kepada awak media di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, pada Sabtu, 15 November 2025.

Baca Juga: Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi 2 Guru SMAN 1 Luwu Utara, Pulihkan Nama Baik Usai Dipecat karena Bantu Honorer

Ia menegaskan pembelajaran luring belum bisa diterapkan sepenuhnya.

"Kita belum bisa memastikan mereka harus seluruhnya belajar luring karena masih ada yang traumanya," ujar Tetty.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Polda Metro Jaya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X